Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Belum lama ini publik digegerkan dengan adanya burung-burung pipit yang mendadak berjatuhan.
Kejadian tersebut terjadi di Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.
Mengutip KOMPAS.com pada Selasa (14/9/2021), kejadian tersebut diketahui oleh warga sekitar yakni Kadek Sutika.
Dirinya mengetahui kejadian tersebut pada Kamis (9/9/2021) lalu,
"Saya lihat ke kuburan, anak-anak sudah banyak yang mengambil-ambil burung itu. Saya lihat ada banyak burung di bawah pohon, ada yang mati, ada yang masih hidup," ujarnya.
Hal ini langsung mengundang tanya di benak publik.
Bahkan tak sedikit yang menghubungkan kejadian ini dengan hal-hal mistis.
Terlebih karena burung-burung tersebut berjatuhan di kuburan.
Namun, baru-baru ini terkuak penyebab jatuhnya burung pipit tersebut.
Mengutip WARTAKOTAlive.com pada Selasa (14/9/2021), setelah kejadian tersebut menjadi heboh, BKSD Bali pun langsung memerika lokasi kejadian.
Pihaknya juga mengambil sampel burung dan kotorannya untuk dibawa ke laboratorium untuk menemukan penyebab kematian burung tersebut.
Kepala Seksi Wilayah 2, BKSDA Bali, Sulistyo Widodo SHut MSc pun memberikan keterangan mengenai kematian burung-burung tersebut.
Dirinya mengatakan bahwa kejadian tersebut sudah terjadi berulang kali.
"Di Bali dalam lima tahun terakhir juga pernah ada kejadian sama di area Sanglah Kota Denpasar. Juga di Selemadeg Kabupaten Tabanan dan juga di Sukabumi Jawa Barat bulan Juli tahun 2021," ujarnya.
Baca Juga: Misterius, Tukang Kebun Temukan Ribuan Burung Mati Bersamaan! Ternyata Ini Sebabnya
Dirinya juga mengungkap pernyebab kejadian tersebut.
"Ada beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi, yaitu burung-burung tersebut memakan pakan yang terkontamisasi atau tercemar atau mengandung herbisida dan atau pestisida yang sifatnya toxic bagi burung," jelasnya.
Ia membantah bahwa hal ini berkaitan dengan hal mistis karena terjadi di lokasi pemakaman.
"Jadi bukan akibat lokasinya di makam atau setra. Kemungkinan kedua adalah tertular penyakit tertentu. Mengingat burung pipit hidupnya berkoloni dalam jumlah besar, maka penularannya akan cepat," lanjutnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Wartakota.tribunnews.com |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Nurul Nareswari |