Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Banyak istilah yang menyebut bahwa banyak anak banyak rezeki.
Namun, segala hal yang berlebihan sesungguhnya tidak baik.
Seorang wanita asal Uganda, bernama Mariam Nabatanzi memiliki 44 anak di usianya yang masih 36 tahun.
Suaminya meninggal dan sekarang dia bertanggung jawab untuk merawat keluarga besarnya ini.
Kehidupan Mariam juga tidaklah mudah. Memiliki anak berjumlah banyak, dia dipaksa tinggal di empat rumah sempit dari batu bata beratapkan seng.
Mariam mengaku bahwa dirinya merasa sangat menderita karena harus banting tulang mengurus dan merawat puluham anaknya.
"Saya tumbuh dengan menangis, laki-laki saya telah membawa saya pada penderitaan."
Baca Juga: Wanita Ini Punya 44 Anak di Usia 36 Tahun, Ternyata Ini Risiko Akibat Terlalu Sering Melahirkan
"Seluruh waktu saya dihabisakan untuk merawat anak-anak saya dan bekerja untuk mendapatkan uang," tambahnya.
Mariam yang kini bekerja sebagai penata rambut dan dekorator acara juga mengumpulkan uang dengan mencari besi tak terpakai yang bisa dijual, dan menjual obat herbal.
Sebagian besar penghasilannya dihabiskan untuk makan dan memberi makan keluarga besarnya, pewatan medis, pakaian, dan biaya sekolah.
Untuk makan sehari-hari mereka membutuhkan 25 kilogram tepung jagung, ikan atau daging untuk makanan.
Memiliki terlalu banyak anak tak hanya Mariam saja, seorang pria berusia 66 tahun asal Zimbabwe bernama Nyandoro, memiliki 16 Istri dan 151 anak.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/9/2021), yang dilansir dari Daily Mail, Selasa (11/5/2021), Nyandoro tinggal di Distrik Mbire, Provinsi Mashonaland Tengah, Zimbabwe.
Nyandoro bercerita, dia mulai berpoligami pada 1983. Dan sejak saat itu, dia terus menambah istri-istrinya hingga berjumlah 16 orang saat ini.
Dia juga memiliki 151 anak di mana sekitar 50 anaknya bersekolah di Mbire, Harare, Mutare dan Guruve.
Untuk mencukupi kebutuhannya, Nyandoro mengaku tidak merasa terbebani memiliki lebih dari 150 anak
Justru sebaliknya, dia menjelaskan bahwa sebenarnya dia mendapat banyak manfaat dari keluarga besarnya.
“Anak-anak saya memanjakan saya. Saya terus-menerus menerima hadiah dan uang dari mereka bahkan dari anak tiri saya,” kata Nyandoro.
Pendapatan utama keluarga Nyandoro berasal dari sektor pertanian. Baru-baru, luas lahan pertanian mereka seluas 93 hektare di dekat pegunungan Mvurwi.
Enam anaknya menjadi personel Tentara Nasional Zimbabwe, dua orang menjadi polisi, 11 orang bekerja di berbagai profesi, dan 13 putrinya telah dinikahkan.
Meski sudah memiliki lebih dari 100 anak, Nyandoro mengaku tidak akan berhenti “bereproduksi” sampai meninggal.
Dua istrinya kini tengah hamil. Setidaknya 23 putranya sudah menikah, salah satunya mengikuti jejak ayahnya dengan memiliki empat istri.
Meski memiliki 16 istri, Nyandoro mengaku tidak pernah stres. Bahkan, dia mengaku tidak pernah bekerja dan masing-masing istrinya menyayanginya.
Masing-masing dari istrinya tersebut juga memasakkan makanan terpisah untuknya.
“Setiap istri saya memasak untuk saya setiap hari tetapi aturannya adalah saya hanya makan makanan lezat, apa pun yang saya rasa di bawah standar akan dibuang,” kata Nyandoro.
“Mereka tahu aturannya dan berjanji tidak akan marah ketika saya mengirim makanan mereka kembali,” sambung Nyandoro.
Dia menambahkan, setiap makanan yang dikembalikan harusnya menjadi pelajaran bagi istrinya.
Terakhir kali, dia menikah pada 2015 dan kemudian mengambil jeda sejenak karena situasi ekonomi yang buruk di Zimbabwe.
Nyandoro bahkan telah berencana menikah pada 2021 alias tahun ini.
Baca Juga: Miliki 44 Anak di Usianya yang ke-36 Tahun, Wanita Ini Jadi yang Tersubur di Dunia
(*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Nurul Nareswari |