Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Berbeda dari pasangan lainnya, Tiara Pangestika dan Arief Muhammad harus berusaha lebih keras untuk dikaruniai momongan.
Selama bertahun-tahun, keduanya sudah berkali-kali menjalani program hamil di antaranya inseminasi dan program bayi tabung.
Perjuangan panjang pasangan yang telah menikah sejak tahun 2016 itu pun membuahkan hasil pada September 2019.
Tiara Pangestika atau yang akrab disapa Tipang akhirnya dinyatakan hamil setelah berhasil melakukan program bayi tabung yang kedua.
Belum lama ini, wanita berusia 29 tahun ini pun mengenang kembali masa-masa saat dirinya menjalani program bayi tabung.
Melalui Instagram pribadinya, Tipang membagikan beberapa video di mana ia harus disuntik berkali-kali di area perutnya.
“Setelah bertahun-tahun mencoba. Dari cara alami hingga cara medis. Cara yang rasional dan irasional. Setelah ratusan jarum, tiga inseminasi dan dua program IVF. Pada tanggal ini di September 2019, akhirnya muncul dua garis,” tulis Tipang dalam Instagram @tiarapangestika.
Melansir Nakita.id, program inseminasi dan bayi tabung adalah dua metode yang berbeda namun sering dikira sama.
Seorang dokter kandungan dari sebuah klinik IVF, dr. Benediktus Arifin, MPH, SpOG(K), FICS pun menjelaskan perbedaannya.
Inseminasi atau Intrauterine Insemination (IUI) adalah prosedur di mana sel sperma kualitas terbaik dimasukkan ke dalam rahim perempuan untuk memudahkan proses pembuahan.
Sementara itu program bayi tabung adalah prosedur dengan mengambil sperma dan sel telur untuk dipertemukan di luar organ perempuan (laboratorium) supaya terjadi proses pembuahan.
Oleh karena itu, program bayi tabung sering disebut sebagai in vitro fertilization atau disingkat IVF.
Menurut dr. Benediktus, tingkat keberhasilan program bayi tabung lebih tinggi dibandingkan dengan inseminasi.
Dikutip dari Kompas.com, menurut data di tahun 2016, ada sekitar 6,5 juta bayi yang lahir melalui program bayi tabung.
Bahkan, di Amerika Serikat, ada sekitar 1 persen bayi yang lahir dengan program bayi tabung ini.
Walau demikian, tingkat keberhasilan program bayi tabung tetap bergantung pada berbagai faktor seperti usia, tempat, alasan ketidaksuburan, dan lainnya.
Dari faktor umur, wanita berusia di bawah 35 tahun memiliki peluang sekitar 39,6 persen untuk melahirkan bayi dengan program IVF.
Sedangkan pada wanita usia di atas 40 tahun memiliki peluang yang lebih kecil yaitu sekitar 11,5 persen. (*)
Source | : | Kompas.com,Instagram,Nakita.ID |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |