Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Usai menikah, kebanyakan pasangan suami dan istri sangat mendambakan memiliki anak.
Tak jarang pula pasangan suami istri yang justru tak kunjung dikaruniai anak meski menginginaknnya.
Namun, hal tersebut berbeda dengan wanita asal Uganda bernama Mariam Nabatanzi yang justru kelewat subur.
Hal tersebut karena Mariam memiliki ovarium yang berbeda daripada wanita pada umumnya.
Mariam menikah di usia masih 12 tahun dan memiliki anak kembar setahun kemudian.
Saat pasangan anak kembarnya lahir, Mariam pergi ke dokter yang memberi tahunya bahwa dia memiliki ovarium yang besar dan berbeda dari wanita umumnya.
Mariam dinasehati, jika menggunakan pil KB, justru bisa menyebabkan masalah kesehatan, yang membuat janinnya semakin subur.
Baca Juga: Kalahkan Wanita Single Parent yang Punya 44 Anak, Pria Ini Punya 151 Anak dan 16 Istri
Pada saat usia Mariam menginjak 23 tahun dia memiliki 25 anak, karena putus asa dia kembali menemui dokter.
Lagi-lagi dia disarankan untuk tetap hamil karena ovariumnya yang besar, dan terakhir kehamilannya terjadi dua tahun lalu karena mengalami komplikasi.
Akhirnya Mariam terus menerus hamil dan melahirkan hingga dirinya memikiki 44 anak diusianya yang masih 36 tahun.
Lalu, bagaimana cara agar segera hamil da memiliki anak?
Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Jumat (17/9/2021), yang dilansir dari artikel Live Science, berikut adalah delapan tips untuk meningkatkan kemungkinan Anda bisa hamil.
Berikut tips agar segera cepat hamil:
1. Mencatat frekuensi siklus menstruasi
Pavone berkata bahwa seorang wanita yang ingin segera hamil harus memonitor durasi waktu antara hari pertama menstruasinya dari bulan ke bulan berikutnya. Apakah durasi tersebut cenderung sama (reguler) atau tidak?
Pasalnya, dengan mengetahui siklus menstruasinya, seorang wanita bisa memperhitungkan masa suburnya atau kapan dia berovulasi (waktu ketika ovari melepaskan telur) dan memperhitungkan waktu untuk berhubungan yang paling optimal.
Untuk diketahui, telur hanya subur selama 12-24 jam setelah dilepaskan, sementara itu sperma pria bisa bertahan di dalam tubuh perempuan hingga lima hari
Baca Juga: Wanita Ini Punya 44 Anak di Usia 36 Tahun, Ternyata Ini Risiko Akibat Terlalu Sering Melahirkan
2. Memonitor ovulasi
Lantas bagaimana bila siklus menstruasi Anda tidak reguler? Metode lainnya adalah dengan memonitor ovulasi menggunakan alat tes masa subur, seperti ovulation test pack.
American Pregnancy Association menyarankan pasangan yang ingin segera punya momongan untuk berhubungan tiga hari setelah ovulation test pack menunjukkan hasil positif.
Cara lain untuk memprediksikan ovulasi adalah dengan mengamati cairan serviks di vagina. Pasalnya, jumlah cairan ini meningkat dan menjadi lebih tipis dan licin pada masa sebelum ovulasi atau ketika wanita paling subur.
3. Berhubungan setiap dua hari selama masa subur
Menurut American Society for Reproductive Medicine, jendela kesuburan seorang wanita berlangsung selama enam hari, yakni lima hari sebelum ovulasi dan satu hari setelahnya.
Selama periode ini, Pavone menyarankan pasangan untuk berhubungan setiap dua hari sekali.
Studi telah menunjukkan bahwa kemungkinan untuk hamil memang lebih tinggi pada pasangan yang berhubungan setiap hari selama jendela kesuburan (37 persen), namun perbedaannya ternyata tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan pasangan yang berhubungan setiap dua hari sekali (33 persen).
"Dan berhubungan setiap dua hari sekali tampaknya lebih mudah untuk dilakukan oleh pasangan," ujarnya.
4. Jaga berat badan
Berat badan juga memiliki pengaruh besar terhadap kemungkinan Anda untuk segera hamil.
Riset menunjukkan bahwa seorang wanita dengan BMI berlebih butuh waktu dua kali lipat untuk hamil dibanding wanita dengan BMI normal.
Namun, wanita dengan berat badan di bawah normal juga ditemukan butuh waktu empat kali lipat dari wanita dengan BMI normal untuk hamil.
Hal ini karena memiliki terlalu banyak lemak di tubuh bisa membuat Anda memproduksi terlalu banyak estrogen yang bisa menganggu ovulasi. Sebaliknya, berat badan yang terlalu rendah juga bisa membuat tubuh berhenti berovulasi.
5. Jaga pola makan Anda
Menjaga pola makan yang sehat dan bervariasi terbukti penting untuk mempersiapkan tubuh seorang wanita untuk hamil.
Ini artinya mengonsumsi cukup buah, sayuran, protein, biji-bijian utuh, produk susu dan lemak sehat.
Sebaliknya, kurangi konsumsi ikan bermerkuri tinggi dan kafein.
Untuk diketahui, konsumsi lebih dari 500 mg kafein (sekitar 4-5 cangkir) per hari telah dikaitkan dengan penurunan kesuburan pada wanita.
6. Mengurangi olahraga berat
Berolahraga memang bisa membantu tubuh untuk bersiap menghadapi kehamilan, tetapi terlalu banyak berolahraga atau melakukan olahraga berat bisa menganggu ovulasi.
Pavone berkata bahwa ada banyak kasus gangguan menstruasi pada wanita-wanita yang olahraga berlebihan, dan saran dokter untuk mereka adalah mengurangi olahraga jika ingin hamil.
7. Berhenti merokok dan minum alkohol
Merokok dapat menyebabkan gangguan kesuburan pada pria maupun wanita. Pada wanita, konsumsi rokok bisa membuat ovariumnya menua lebih cepat dan mengurangi persediaan sel telur secara prematur.
Sementara itu, menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists, konsumsi alkohol juga dapat menurunkan kemungkinan wanita untuk hamil.
8. Ketahui kapan harus berkonsultasi ke dokter
Pavone berkata bahwa pasangan harus mempertimbangkan konsultasi dengan dokter dan evaluasi kesuburan jika belum juga hamil, meski telah berupaya selama enam bulan. Apalagi jika pasangan wanita telah berusia 35 tahun atau lebih.
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Nurul Nareswari |