Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Presiden Soekarno merupakan presiden pertama Indonesia dan juga dikenal sebagai penakluk wanita-wanita cantik.
Hal tersebut karena Soekarno dikenal memiliki kharisma yang kuat sehingga wanita dengan mudah tertarik hanya dengan pandangan pertama.
Salah satu wanita cantik yang turut kepincut oleh kharisma Soekarno adalah wanita asal Jepang, yaitu Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi.
Bung Karno bertemu dengan Ratna saat sang Presiden di Hotel Imperial, Tokyo, Jepang, melalui seorang kenalan.
Selama ini, Ratna dikenal sebagai istri tercantik sang Proklamator.
Kini usia istri kelima Bung Karno ini sudah terbilang nenek-nenek, namun wajahnya tetap terlihat segar dan cantik awet muda.
Seolah-olah Ratna Sari Dewi memiliki kecantikan yang 'abadi'.
Kisah kasih antara Dewi dan Soekarno memang selalu menarik untuk diketahui oleh banyak orang.
Dikutip Grid.ID melalui Tribunnews.com, Sabtu (18/9/2021), ternyata, perempuan yang lahir di Tokyo pada 6 Februari 1940 ini tak langsung jatuh cinta begitu melihat Soekarno.
Menurutnya, ia tak bisa langsung jatuh cinta begitu saja kepada sosok hebat seperti Soekarno.
Pasalnya, itu akan terkesan biasa saja.
"Kamu enggak bisa jatuh cinta gitu aja sih ke orang yang hebat seperti beliau. Itu akan terdengar biasa," ujarnya dikutip Tribunjabar.id dari video di channel Youtube Maya Putri, Selasa (17/8/2021).
Namun menurutnya, Bung Karno seperti memiliki magnet.
Kesan pertama, ia memandang Soekarno sebagai sosok yang bermartabat.
"Dia sangat bermartabat, dan matanya sangat-sangat bersimpati, dan dia kharismanya luar biasa," ujarnya.
Lebih lanjut, Dewi mengungkapkan Soekarno adalah sosok yang sangat dermawan dan baik hati.
Selain itu, Bung Karno juga sangat dihormati rakyatnya.
Dewi mengaku mengagumi segala hal dalam diri Soekarno.
"Segalanya, beliau bagai kamus hidup. Beliau tahu segala hal," ujarnya.
Ratna Sari Dewi membantah bahwa ia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Soekarno.
Cintanya tumbuh, kata Ratna Sari Dewi, ketika mereka terus bertemu saat Soekarno bertugas ke Jepang.
"Tidak, saya tidak bisa menyimpukan ini cinta. Saya seperti mengagumi ciptaan Tuhan, beliau sangat mengagumkan. Perasaan cinta itu datang setelahnya," katanya dalam acara Insight with Desi Anwar yang tayang di CNN pada 2016.
Setelah itu, Ratna Sari Dewi diundang oleh Soekarno untuk datang ke Indonesia selama 2 pekan.
Ratna memutuskan untuk datang ke Indonesia agar bisa memikirkan keputusannya untuk menikah.
"Jika saya pergi ke luar negeri mungkin saya akan mendapat pencerahan tentang keputusan yang harus diambil," ungkapnya.
Perjalanan yang dilalui oleh Ratna Sari Dewi cukup panjang untuk mencapai Indonesia.
Saat itu, belum ada pesawat yang bisa membawanya dari Jepang langsung ke Indonesia.
Ratna Sari Dewi harus transit di beberapa negara sebelum mencapai Indonesia.
"Untuk terbang ke Jakarta saya harus terbang dari Tokyo ke Hongkong, Hongkong ke Bangkok, Bangkok ke Singapura, satu malam di Singapura sebelum sampai ke Indonesia," ceritanya.
Sesampai di Indonesia, Ratna Sari Dewi diajak oleh Soekarno ke Tampaksiring di Bali.
Ternyata, Ratna Sari Dewi yang saat itu masih berusia 19 tahun, dilamar oleh Soekarno.
Lamaran tersebut dilakukan saat mereka hanya berdua.
Ratna Sari Dewi masih ingat betul kata-kata yang diucapkan Soekarno saat meminangnya.
Ia juga ingat suasana dan pemandangan langit Bali pada saat itu.
"Saat itu pertama kali kami berduaan, dari Tampaksiring kami melihat jajaran pohon kelapa di sore hari, dan matahari tampak begitu besar perlahan tenggelam, kemudian bayangan dari pohon kelapa itu perlahan gelap," kenangnya.
Baca Juga: Berparas Bule Tampan Menawan, Cucu Presiden Soekarno Berdarah Belanda Ini Jarang Terekspos!
Seketika, cerita Ratna, suasana menjadi sangat sunyi, angin sepoi-sepoi berembus.
Ia menggambarkan suasana saat itu sangatlah romantis.
"Kemudian beliau berkata, 'Jadilah inspirasi hidupku, jadilah teman hidupku, bahagiakanlah hidupku," cerita Ratna.
Ia mengaku meski ia berusia ratusan tahun, kata-kata lamaran Soekarno tetap sebagai yang terindah.
Akhirnya, Ratna Sari Dewi memutuskan untuk menjadi istri ke-5 Soekarno.
Ibunda Ratna terkejut atas pilihan yang diambil oleh putrinya.
"Ibu saya sangat kaget, tapi saya telah membuat keputusan dan saya harus mengambil resiko atas pilihan ini," ucapnya.
Ratna Sari Dewi mengaku menjadi istri dari orang nomor satu di Indonesia bukanlah hal yang mudah.
Terlebih, ia dibesarkan dengan budaya dan bahasa yang jauh berbeda dari Indonesia.
"Pada enam bulan pertama, saya tidak bisa memakan masakan Indonesia, karena budaya Jepang biasanya memakan hidangan sedikit demi sedikit," katanya.
Namun, hal tersebut hanya berlangsung sementara.
Ratna sudah beradaptasi. Ia menyukai perbedaan suhu dan keadaan Indonesia.
"Bahkan sekarang, saya lebih menyukai makanan Indonesia daripada makanan Jepang," ujarnya.
Ratna mengaku saat berpergian ke luar negeri, ia akan rindu masakan Indonesia.
(*)
Source | : | Tribunnews.com,Grid.ID |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |