Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar
Grid.ID - Bank Sampah di Banyuwangi memiliki cara unik dalam mendaur ulang limbah masker medis menjadi sebuah barang yang berguna.
Seperti yang diketahui, semenjak pandemi covid-19 melanda Indonesia, jumlah limbah masker medis di Tanah Air mengalami peningkatan drastis.
Tak ayal masalah lingkungan pun bermunculan akibat melonjaknya jumlah limbah masker medis.
Mengutip dari Tribunnews.com, sejak masa pandemi covid-19, jumlah limbah medis di Indonesia meningkat hingga 30 persen per hari.
Kini, rata-rata limbah medis meningkat menjadi 520 ton per hari.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, masker menjadi penyumbang limbah medis terbesar saat ini.
"Dari total limbah medis yang ada saat ini, masker menjadi penyumbang yang paling besar," kata Johnny yang dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com, Senin (19/9/2021).
"Kita tahu masker digunakan secara umum, baik di lingkungan penanganan covid-19 ataupun tidak, setidaknya 16 persen limbah medis saat ini berasal dari masker," jelasnya.
Untuk mengurangi masalah lingkungan akibat limbah masker medis, Bank Sampah di Banyuwangi memiliki solusi unik.
Melansir dari Kompas.com, Bank Sampah Banyuwangi mencoba mengubah limbah masker medis menjadi produk yang memiliki nilai guna, yakni pot bunga.
Koordinator Bank Sampah Banyuwangi, Agus Supriadi mengatakan limbah yang digunakan adalah sampah masker medis yang berasal dari masyarakat.
Dalam sehari, Bank Sampah naungan Dinas Lingkungan Kabupaten Banyuwangi itu telah mengolah ribuan sampah masker medis menjadi pot bunga.
Agus Supriadi mengatakan, proses pengolahan limbah masker medis tersebut telah berlangsung sejak 4 bulan lalu.
"Bank sampah kita ini sudah melakukan pengolahan ini sejak empat bulan lalu," kata Agus Supriadi yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Minggu (20/9/2021).
"Per hari yang kita terima dan kita olah itu sebanyak 6 kilogram atau sekitar 2.000 masker," jelasnya.
Proses daur ulang tersebut dilakukan di bank sampah yang berlokasi di Kelurahan Penganjuran, Kecamatan Banyuwangi.
Proses daur ulang tersebut dimulai dengan mengumpulkan sampah masker medis, lalu mencucinya dengan disinfektan.
Selanjutnya limbah masker medis yang telah dicuci tersebut dikeringkan dan dipotong kecil-kecil.
Lalu, potongan tersebut dicampur dengan bahan-bahan lain untuk dijadikan pot bunga.
Agus Supriadi berharap dengan inovasi pengolahan limbah tersebut bisa membantu mengatasai masalah sampah masker medis.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Rizqy Rhama Zuniar |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |