Laporan Wartawan Grid.ID, Hana Futari
Grid.ID - Seorang pria asal Dorset, Inggris, bernama Everard Cunion mengalami gagal move on dengan seorang pria yang dicintainya.
Tak main-main, Everard Cunion tak bisa melupakan wanita yang dicintainya itu selama 50 tahun.
Dikutip Grid.ID dari Gridhot.id Melansir dari Dailymail, pada Senin (12/11/18), pria tua bernama Everard Cunion (62) adalah seorang insinyur dengan obsesi yang aneh.
Lantaran tak bisa melupakan wanita yang dicintainya itu sejak 1972, Everard Cunion memilih untuk hidup membujang.
Keanehan juga terjadi pada diri Everard Cunion yang memiliki obsesi tinggal di rumahnya bersama 9 boneka menyerupai manusia di rumahnya Christchurch, Dorset, Inggris.
Suatu ketika Cunion kembali teringat dengan cinta lamanya yaitu seorang wanita bernama Julie Taylor.
Dia pun kembali mencari keberadaan cinta lamanya itu hingga mengetahui alamat orangtua Taylor yang dihuni oleh ibundanya bernama Georgina Allen.
Cunion pun mengirimkan 8 pucuk surat untuk Taylor ke kediaman orangtuanya itu.
Akan tetapi, ibunda Taylor yang tinggal di rumah itu tak pernah menggubris surat-surat yang dikirimkan Cunion.
Namun, ibunda Taylor merasa khawatir setelah membaca surat dari Cunion.
Pasalnya, dalam sebuah lelucon, Cunion mengatakan bahwa dia akan menculiknya.
Cunion juga kerap melewati rumah ibunda Taylor ketika pergi jogging.
Merasa resah dengan tingkah Cunion, Taylor pun melapor ke pihak kepolisian hingga dilakukan penangkapan.
Cunion awalnya membantah perilakunya dianggap sebagai pelecehan, namun ia mengakui tuduhan sebagai penguntit.
Pengakuan tersebut mengantarkan Cunion pada hukuman kurungan selama 120 jam berdasarkan pengadilan Poole Magistrates.
"Saya membuat Taylor sedih ketika saya masih di sekolah dan perasaan itu menghantui saya selama 50 tahun," kata Cunion mengungkapkan alasannya menguntit rumah Taylor.
"Saya bertekad untuk mencoba mencari tahu apakah dia baik-baik saja, tapi jelas saya khawatir padanya," tambahnya.
Sementara itu, dikutip Grid.ID dari Suar.id, Jaksa penuntut, Lee Turner menjelaskan cinta tak berbalas Cunion untuk Taylor yang dimulai ketika keduanya bersekolah antara 1968 dan 1972.
"Mereka terakhir bertemu satu sama lain pada hari terakhir sekolah tahun 1972," kata Lee terkait pertemuan Cunion dan Taylor.
"Dia menulis surat kepada Taylor pada awal 1970, tetapi tidak sampai karena ibunya Taylor (Allen) membakar suratnya dan pada 1978 Taylor menerima surat darinya, tetapi membuangnya dan tidak membalas," tambahnya.
Melansir dari Daily Echo, Cunion yang merupakan mantan insinyur perangkat lunak itu mengaku tak bisa menerima penolakan dari Taylor.
"Wanita berhak menolak lelaki yang tidak mereka inginkan dan laki-laki tersebut harus menerimanya."
"Namun untuk beberapa alasan, aku belum benar-benar bisa menerima penolakan ini," ujarnya.
"Ini memalukan dan aku merasa bodoh dengan semua ini," tutup Cunion mengungkapkan perasaannya terkait penolakan Taylor.
(*)
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Source | : | GridHot.ID,Suar.grid.id |
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Nurul Nareswari |