Grid.ID - Apa yang terjadi pada Alison Botha ini sungguh mengerikan.
Saat berusia 27 tahun, Alison Botha menjadi korban kejahatan seksual hingga ia hampir kehilangan nyawanya.
Namun meski lehernya sudah digorok dan perutnya ditikam puluhan kali, wanita ini berhasil selamat dari maut.
Rupanya di balik malam mencekam itu ada keajaiban yang menyelamatkan nyawa Alison.
Kronologi kejadian bermula setelah Alison pulang usai pergi dengan teman-temanya pada suatu malam.
Namun, ketika mencoba keluar dari mobil dan menuju ke apartemennya, seorang pria bersenjata pisau menyerbu kendaraan korban.
Dilansir oleh siakapkeli.my dari laman Daily Star, pria itu kemudian memaksa wanita berusia 27 tahun itu untuk duduk di kursi penumpang saat dia mengambil alih kendaraan.
Tersangka kemudian membawa komplotannya sebelum mereka membawa wanita itu ke luar kota.
Khawatir akan keselamatannya jika dia melawan, wanita itu menuruti instruksi pria itu.
Alison kemudian diperkosa, ditikam hingga organnya keluar dan merasakan lehernya digorok hingga hampir putus.
Namun ajaibnya, wanita itu masih bisa bernapas.
"Saya menyadari hidup saya terlalu berharga. Ini memberi saya kekuatan untuk bertahan hidup," katanya.
Setelah kedua tersangka memperkosa korban, mereka kemudian memutuskan untuk membunuh wanita malang itu.
Alison tercekik, tetapi setelah pingsan, dia sadar kembali.
Kedua tersangka yang memiliki riwayat kekerasan terhadap perempuan menjadi marah karena tidak dapat membunuh korban, mendorong mereka untuk bertindak lebih brutal.
Alison kemudian ditikam 30 kali di bagian perut.
Ditambahkan Daily Star, wanita tersebut mengaku ingat saat salah satu tersangka menyatakan ingin memotong organ reproduksi wanita tersebut.
Meski begitu, meski tubuh penuh luka, organ reproduksi korban selamat.
Begitu mereka memutuskan untuk membiarkan wanita malang itu mati sendirian, kaki Alison yang bergerak membuat kedua tersangka terus menyiksa korban.
Episode mengerikan itu berlanjut lagi ketika mereka menggorok leher wanita itu sebanyak 16 kali.
“Yang bisa saya lihat hanyalah lengan bergerak di depan wajah saya. Kiri kanan, kiri dan kanan. Gerakannya menghasilkan suara. Kedengarannya basah, itu suara daging saya diiris terbuka.
"Dia memotong leher saya dengan pisau. Lagi, lagi dan lagi,” katanya.
"Rasanya seperti mimpi tapi tidak. Aku tidak kesakitan, tapi ini bukan mimpi. Itu benar-benar terjadi. Pria itu menggorok leher saya,” katanya.
Tersangka kemudian pergi dengan senang hati.
"Tidak ada yang bisa terus bertahan/bertahan (penyiksaan)," kata salah satu dari mereka.
Namun, Alison masih bernafas dan hidup.
Setelah menulis nama penyerangnya di pasir, wanita itu melihat cahaya dari balik dedaunan dan dia tahu, dia harus pergi ke jalan.
Begitu dia mencoba berdiri, dia merasa kepalanya hampir jatuh.
Saat ingin melangkah, Alison bisa merasakan sesuatu keluar dari perutnya.
Di tengah hidupnya, wanita itu mendekati jalan menggunakan satu tangan untuk menjaga ususnya agar tidak keluar dari perutnya, dan tangan lainnya untuk menahan kepalanya di tempatnya.
"Saat saya mencoba, penglihatan saya kabur dan saya jatuh berkali-kali tetapi bisa bangkit kembali sampai saya mencapai jalan," katanya.
Nasib berpihak pada wanita tersebut ketika seorang mahasiswa kedokteran hewan, Tian Eilerd melihat wanita tersebut tergeletak di tengah jalan.
Menggunakan pelatihan kedokteran hewan yang telah dia jalani, Tianan memasukkan kembali tiroid korban yang terbuka sebelum memanggil ambulans.
Luka parah tersebut membuat para dokter di rumah sakit terkejut dengan kondisi wanita tersebut.
Alison akhirnya menjalani operasi dan berhasil bertahan hidup.
Padahal, momen tragis penyerangan dan informasi pelaku masih segar di ingatan korban.
Saat di rumah sakit, ia mengidentifikasi wajah kedua pria itu dari foto polisi yang mengarah pada penangkapan pelaku yang dijuluki 'Ripper Rapists' pada saat itu.
Kedua tersangka menghadapi delapan dakwaan termasuk penculikan, pemerkosaan dan percobaan pembunuhan dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada Agustus 1995.
Kini, meskipun luka emosional masih membekas, Alison bangkit dan membantu korban pemerkosaan untuk melanjutkan hidup mereka.
“Serangan itu membawa saya ke seluruh dunia dan membantu menjadi inspirasi bagi orang lain," ujarnya.
“Terkadang hidup membuat kita merasa menjadi korban," sambung Alison.
“Ingatkan diri Anda bahwa Anda tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukan orang lain. Hidup bukanlah apa yang terjadi pada Anda, tetapi bagaimana Anda menanggapi apa yang terjadi pada Anda,” katanya.
Meski diancam akan merusak organ reproduksinya, Alison bersyukur masih bisa hamil dan kini memiliki dua orang putra.
Kisah hidupnya yang berjuang mempertahankan nyawa itu bahkan diadaptasi ke dalam film berjudul Alison yang dirilis tahun 2016 lalu.
(*)
Artikel ini telah tayang di GridPop.ID dengan judul Leher Digorok dan Perut Ditikam 30 Kali hingga Kepalanya Hampir Patah, Wanita Ini Selamat Gegara Hal Ini, Faktamya Bikin Merinding
Source | : | GridPop.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |