Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, dituding sebagai otak pembunuhan seorang model cantik bernama Altantuya Shaariibuu.
Pembunuhan tersebut dilakukan dengan sangat keji dan tak berprikemanusiaan.
Altantuya Shaariibuu ditembak mati sebanyak dua kali oleh para penculik.
Tak berhenti sampai di situ, jasad Altantuya kemudian diledakkan dengan bom C4 hingga hancur berantakan.
Padahal pembunuhan dengan bom C4 tidak pernah terjadi sebelumnya di dunia dan baru kali ini lantaran C4 adalah bom berspesifikasi militer. Hanya orang 'dalam' saja yang mempunyai bom tersebut.
Ketika polisi menemukan tempat peledakkan yang tersisa hanya tulang berserakan dari wanita tersebut.
Tiga orang polisi dan Najib Razak termasuk seorang anggota Pasukan Gerakan Khas Malaysia ditangkap oleh pihak berwajib terkait hal ini
Pengadilan mengungkapkan, Najib Razak mengakui punya hubungan spesial dengan Altantuya.
Baca Juga: Tragis, Wanita Simpanan Mantan PM Malaysia ini Dibunuh dan Tubuhnya Diledakkan dengan Bom!
Proses pengadilan menjadi semakin rumit karena disinyalir pembunuhan Altantuya berkaitan korupsi pembelian kapal selam Scorpene Malaysia karena ia menjadi penerjemah bahasa antara Kementerian Pertahanan dan DCNS selaku produsen kapal selam Prancis.
Sehingga ia tahu seluk beluk proses pembelian sampai pembayaran kapal selam Scorpene. Untuk alasan itu diduga ia dibunuh.
Juga banyak yang meyakini dengan dibunuhnya Altantuya untuk memuluskan langkah Najib Razak dalam pemilihan PM Malaysia tahun 2009 karena wanita itu bisa membahayakan kampanye politik Najib karena kasus korupsi kapal selam Scorpene.
Lalu, siapakah sebenrmarnya sosok Altantuya? Bagaimana akhirnya menjadi sasaran tindak kejahatan?
Dikutip Grid.ID melalui Tribunnews.com, Minggu (26/9/2021), berikut adalah lima fakta mengenai Altantuya yang mungkin bisa mengungkap alasan pembunuhannya:
1. Altantuya tak hanya cantik tapi juga cerdas
Altantuya menghabiskan masa kecilnya di Rusia dan dia mahir beragam bahasa seperti Mongolia, Rusia, Perancis, dan Inggris.
Bahkan Altantuya mengambil sekolah keguruan karena mengajar adalah salah satu passion hidupnya.
2. Altantuya pernah menikah dan punya anak
Tahun 1990, Altantuya kembali ke Mongolia dan menikah dengan seorang penyanyi bernama Maadai.
Mereka memiliki seorang anak pada tahun 1996, namun tak lama kemudian mereka bercerai.
Anak Altantuya kemudian tinggal bersama orang tua Altantuya.
Altantuya juga menikah lagi di tahun 2003 dan punya seorang anak lagi.
Sayangnya dia kembali bercerai dan anak itu lagi-lagi tinggal bersama orang tua Altantuya.
3. Altantuya seorang model
Setelah bercerai, Altantuya pindah ke Prancis dan belajar menjadi model di negara itu.
Sejak saat itu Altantuya mulai aktif menjadi model paruh waktu sembari menjalankan bisnis perjalanan wisata kecil di Mongolia.
Dia pindah ke Hong Kong tahun 2005 dan di sanalah ia bertemu dengan Najib Razak untuk pertama kalinya.
4. Potensinya sebagai saksi kunci korupsi pembelian kapal selam Malaysia
Altantuya memang sangat mahir berbagai bahasa, termasuk bahasa Prancis.
Najib Razak diduga mengajak Altantuya saat transaksi pembelian kapal selam Scorpene Malaysia.
Dia berperan sebagai penerjemah bahasa antara Kementerian Pertahanan dan DCNS selaku produsen kapal selam Prancis.
Dia juga disinyalir tahu seluk beluk proses pembelian dan pembayaran kapal selam Scorpene.
Kalau sampai Altantuya buka mulut, tentu itu akan membahayakan posisi Najib dalam pemilihan Perdana Menteri Malaysia tahun 2009.
5. Dibunuh dengan keji
Tahun 2006 awal, Altantuya yang masih menjalin hubungan terlarang dengan Najib memutuskan untuk pindah ke Malaysia.
Sesampainya di sana, dengan nekat wanita cantik ini memaksa untuk tinggal di rumah Najib.
Namun baru sebentar, dia diculik oleh gerombolan pria tak dikenal dan dieksekusi.
Dua peluru menghantam tubuhnya hingga dia tewas.
Tak cukup sampai di situ, tubuh Altantuya dipasangi peledak C4 dan diledakkan di tanah kosong hingga hancur lebur dan tinggal tulang.
Kasus ini mencuat dan ada dugaan kuat istri sah Najib, Rosmah Mansor yang memerintahkan pembunuhan ini.
Sayang, kasus ini bagai hilang ditelan bumi saat Najib menjabat sebagai Perdana Menteri tahun 2009.
Itulah lima fakta mengenai Altantuya yang harus meregang nyawa akibat skandal mantan PM Malaysia, Najib Razak.
(*)
Source | : | Tribunnews.com,Grid.ID |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Nesiana Yuko |