Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Setiap orang harus bekerja keras untuk bertahan hidup.
Namun, lain halnya dengan orang-orang yang bersedia tinggal di Mota Locana, Italia.
Pemerintah bersedia membiayai kehidupan orang yang bersedia tinggal di kota tersebut dengan uang yang fantastis.
Demi menyelamatkan wilayahnya yang nyaris terabaikan, wali kota Locana membuat peraturan unik agar banyak pendatang yang mau menetap di kotanya.
Melansir Intisari.ID, bagi Anda yang memutuskan untuk tinggal selama di kota Locana akan diberikan uang sekitar 8 ribu pound atau sekitar Rp 140 juta oleh wali kota Locana, Giovanni Mattiet.
Kota tersebut terletak di Piedmont, wilayah pegunungan di barat laut Italia.
Bahkan rumah-rumah tersedia gratis, Anda tinggal memilih, namun beberapa ada yang memerlukan perbaikan.
Kota tersebut terletak di Piedmont, wilayah pegunungan di barat laut Italia.
Penduduknya telah menyusut dari 7 ribu penduduk pada awal 1900-an menjadi kurang dari 1.500 saat ini.
Tak hanya kota Locana yang membuat penduduknya tak terbebani untuk bertahan hidup, Finlandia juga dikenal sebagai negara yang memanjakan penduduknya.
Finlandia disebut sebagai negara paling bahagia selama empat tahun berturut-turut, menurut World Happiness Report.
Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Minggu (26/9/2021), laporan negara paling bahagia ini dirilis pada Jumat (19/3/2021) dengan meneliti orang-orang di 149 negara menggunakan metode analisis Gallup.
Khusus di masa pandemi Covid-19, indikator kebahagiaan dalam laporan ini mempertimbangkan struktur demografi, sosial dan politik nasional telah dikombinasikan dengan kebijakan strategis, tingkat penularan penyakit dan kematian akibat virus corona di suatu negara.
Mengapa Finlandia menduduki posisi pertama? Mari menilik kondisi di negara paling bahagia ini.
1. Biaya layanan kesehatan murah
Layanan kesehatan publik di Finlandia dibiayai melalui pajak kota.
Seluruh penduduk memiliki hak untuk menggunakan perawatan kesehatan publik dan dilindungi oleh sistem jaminan sosial Finlandia.
Dilansir dari Insider, pendiri firma hukum Fact Law di Finlandia dan Amerika Serikat, Tom Lippo, mengatakan, masalah kesehatan di Finlandia adalah urusan moral, bukan ekonomi.
Sistem jaminan sosial Finlandia memberikan bantuan keuangan bagi individu dan keluarga sejak lahir hingga usia tua dalam situasi kehidupan yang berbeda.
Tunjangan itu juga meliputi tunjangan kesehatan dan pengangguran.
Ada juga beberapa jenis tunjangan bagi keluarga, seperti tunjangan anak, tunjangan penitipan di rumah, tunjangan pengasuhan pribadi, tunjangan melahirkan, dan sebagainya.
Hal ini membuat kekhawatiran Finlandia soal biaya kesehatan sedikit sirna, kemudian membuat mereka lebih bahagia.
2. Fasilitas dan kebutuhan publik
Negara kecil dengan penduduk sekitar 5,5 juta jiwa ini juga memerhatikan kinerja masyarakat, kesetaraan, pendidikan, sumber daya manusia, dan kesejahteraan anak-anak.
Universitas Helsinki merangkum prestasi Finlandia yang dicatat dunia dalam menjamin fasilitas dan kebutuhan publik, meliputi:
3. Pendidikan
Finlandia menyediakan pendidikan anak usia dini yang berkualitas tinggi dan sekolah yang komprehensif.
Sekolah di Finlandia tidak dipungut biaya kecuali Sekolah Internasional, seperti Universitas Helsinki.
Selain itu, Finlandia menghargai siapa pun yang bekerja sebagai guru dengan memastikan para guru mendapatkan pelatihan terbaik dan gaji yang sangat baik.
Pendidikannya berbasis meritokrasi, mendorong siswa di usia muda untuk bekerja keras.
Mulai kelas 9 SMP, pelajar bisa mendaftar ke sekolah menengah dan penerimaan didasarkan pada IPK, mirip seleksi di universitas.
Cara ini membantu anak-anak merumuskan jalur masa depan mereka sejak dini dan belajar lebih fokus pada bidang yang diminatinya.
Masalah pendidikan juga dapat ditengarai dari tingkat literasi di suatu negara.
Masih dari Insider, Finlandia menempati peringkat negara paling melek huruf pada 2016 dan orang Finlandia menyukai perpustakaan mereka.
Kegemaran membaca membuat sebagian besar orang Finlandia menguasai beberapa bahasa, seperti Inggris, Finlandia, dan Swedia.
Orang Finlandia menghabiskan waktu mengerjakan tugas sekolah dan mencurahkan hobi di perpustakaan.
4. Keseimbangan hidup
Orang Finlandia menghargai keseimbangan antara waktu untuk bersenang-senang seperti berkumpul bersama keluarga atau teman, dan bekerja.
Keseimbangan kehidupan kerja didukung oleh libur panjang dan jam kerja yang wajar.
Hari libur dan hari kerja di Finlandia berbeda-beda.
Hal itu tergantung bidang pekerjaannya.
Normalnya, masing-masing memiliki rata-rata jam kerja 8 jam.
Beberapa perusahaan memiliki sistem cuti berbayar untuk karyawan mereka, termasuk, cuti orang tua dan cuti sakit.
Juga umum untuk memiliki liburan musim panas berbayar tahunan selama empat minggu, yang biasanya jatuh pada Juli.
Di banyak bidang pekerjaan, hak cuti tahunannya bisa mencapai 30 hari.
Itu adalah hak cuti minimun tahunan menurut undang-undang dan pekerja tetap dibayar.
Di Finlandia, hari libur tidak dianggap sebagai bagian dari cuti tahunan.
Oleh karena itu, gaji dibayarkan seperti hari kerja biasa.
Penduduk di negara seribu danau ini sudah bertamasya ke luar negeri dan menikmati keindahan alam.
Orang-orang Finlandia suka menjelajahi alam bebas.
Karenanya, negara ini memiliki lebih dari 40 taman nasional dan pulau-pulau di Laut Baltik hingga Lapland utara.
Mereka suka mendaki gunung atau bersepeda, sehingga sangat menghargai ruang terbuka.
Bahkan tanah pribadi dapat diakses oleh semua orang selama tidak mencuri.
Meski musim dingin di Finlandia cukup hebat, tetapi warga memanfaatkannya sebagai aktivitas tambahan, seperti seluncur es, ski lintas alam, dan naik kereta dorong.
Mereka juga suka sauna. Sauna terbukti meningkatkan kekebalan dan kesejahteraan
Hampir setiap kompleks rumah atau apartemen memiliki sauna.
Dari populasi sekitar 5,5 juta orang, diperkirakan ada lebih dari 2 juta sauna di negara tersebut.
(*)
Source | : | Kompas.com,intisari.id |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Deshinta N |