Laporan Wartawan Grid.ID, Hananda Praditasari
Grid.ID - Kita semua setuju minum segelas air madu di pagi hari bisa memberikan manfaat tidak terduga bagi kesehatan.
Bagaimana tidak? Madu merupakan salah satu makanan sangat baik untuk menunjang kesehatan tubuh manusia.
Selain memiliki rasa manis, madu sering kali digunakan sebagai pengganti gula dalam minuman.
Nah, dalam artikel kali ini kami akan membahas tentang mitos madu asli yang selama ini cukup dipercaya banyak orang.
Jangan sampai terkecoh ya!
Melansir Kompas.tv, inilah fakta-fakta dari beberapa informasi tentang cara menentukan madu asli dan palsu.
1. Semut Tidak Suka Madu Asli
Banyak mitos yang beredar bahwa semut tidak menyukai madu asli, dan jika ada madu yang dikerumuni semut, itu menandakan bahwa madu tersebut palsu.
Baca Juga: Semanis Rasanya, Inilah 3 Arti Mimpi Tentang Madu yang Bisa Bawa Keberuntungan Esok Hari
Mitos ini tidak tepat. Kesukaan semut terhadap madu tergantung pada berbagai hal, mulai dari umur madu, kandungan karbohidrat, hingga jenis semut.
Pada umumnya semut menyukai madu, bahkan sejak masih berbentuk nektar yang baru keluar dari ujung tanaman.
Memang benar ada madu asli yang tidak disukai oleh semut, salah satunya madu yang belum cukup umur
Madu yang belum cukup umur akan mengalami fermentasi, dan menghasilkan karbon dioksida yang tidak disukai semut.
“Kesimpulannya, semut akan menyukai madu yang sudah cukup umur panen dan tidak menyukai madu yang mengalami fermentasi,” kata Dr. Hj. Dewi Masyithoh, SP., M.Pt., Owner & Komisaris Kembang Joyo Group.
2. Tidak Akan Berubah Warna
Mitos lain tentang madu asli yang banyak dipercaya adalah bahwa madu asli tidak akan berubah warna.
Madu asli yang berubah warna adalah sesuatu yang wajar. Hal itu akibat adanya Reaksi Maillard atau reaksi pencoklatan non enzimatis.
Reaksi itu justru dapat meningkatkan kadar antioksidan dalam madu. Antioksidan bermanfaat sebagai penangkal radikal bebas yang bisa memicu serangan jantung, kanker, katarak, dan menurunnya fungsi ginjal.
“Dengan begitu bisa dipastikan bahwa mitos mengenai madu asli tidak akan berubah warna adalah salah,” kata Dewi.
Sementara mengutip dari Parapuan.co, ada juga mitos-mitos tentang keaslian madu.
3. Madu Palsu Itu Mengkristal
Kristalisasi madu seringkali disalahartikan sebagai pemalsuan madu.
Pada kenyataanya, kristalisasi atau penggumpalan madu itu merupakan hal lumrah yang terjadi secara alami dan spontan.
Di sisi lain, madu yang mengkristal itu tidak akan mengalami penurunan kualitas.
Kandungannya pun masih tetap sama dan tidak berubah, kecuali warna dan teksturnya yang makin menggumpal.
4. Madu Asli Bisa Meletup
Salah satu mikroorganisme yang tumbuh dalam madu adalah khamir.
Secara alamiah, khamir yang berada di alam akan terbawa dalam madu, namun tidak akan aktif pada madu yang memiliki masa panen yang panjang.
Sebaliknya, khamir itu akan aktif melalui proses fermentasi pada madu yang dipanen muda.
Adapun hasil samping dari fermentasi madu yakni adalah karbon dioksida (CO2) yang berbentuk gas. Sejatinya, gas karbon dioksida itu menguap ke udara.
Akan tetapi, gas akan terakumulasi dan menghasilkan letupan saat berada di botol madu tertutup sangat rapat.
Dengan begitu, keaslian madu pun akhirnya tidak bisa diukur dari adanya letupan atau tidak.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | KompasTV,parapuan.co |
Penulis | : | Hananda Praditasari |
Editor | : | Hananda Praditasari |