Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Menyeduh minuman merupakan kebiasaan yang sering menjadi rutinitas masyarakat.
Selain teh, kopi adalah minuman yang paling dicintai kebanyakan masyarakat di seluruh dunia.
Namun, tahukan kamu kandungan dalam minuman sejuta umat ini juga bisa picu timbulnya leukimia?
Dikutip Grid.ID melalui Intisari Online, Selasa (28/9/2021), percaya atau tidak, penelitian dari American Journal of Obstetrics & Gynecology menunjukkan kalau Ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari dua gelas kopi setiap hari akan meningkatkan potensi bayi mengidap leukimia sampai 60 persen.
Sedangkan, Ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari 4 gelas kopi akan meningkatkan risiko anak terkena leukimia sampai 72 persen.
Kesimpulan ini bisa didapat setelah peneliti mengadakan pengamatan pada pola minum kopi Ibu dari anak yang terkena leukimia.
Kafein dalam kopi mungkin bisa diterima ibu, tapi tidak pada janin.
Hal ini karna metabolisme janin masih belum sempurna sehingga Ia tidak bisa sepenuhnya memetabolisme kafein.
Selain penyakit leukimia, mengkonsumsi kopi terlalu sering juga bisa memicu demensi.
Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Selasa (28/9/2021), dilansir The Hill, mereka menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi lebih dari enam cangkir kopi setiap hari, memiliki 53 persen peningkatan risiko demensia dan volume otak total yang lebih kecil.
Orang dewasa yang sehat, disarankan untuk membatasi asupan kopi harian mereka menjadi sekitar empat atau lima cangkir, yang kira-kira mengandung 400 miligram kafein.
Kopi adalah salah satu minuman paling populer di dunia dan telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit.
Risiko ini termasuk penyakit Parkinson, diabetes tipe 2, batu empedu, dan beberapa jenis kanker.
Terlalu banyak begadang di pagi hari, disebut juga bisa berdampak buruk pada kesehatan otak seiring waktu, menurut sebuah studi baru yang dipimpin University of South Australia.
Mereka juga menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi satu hingga dua cangkir sehari punya risiko lebih kecil.
"Ini adalah penyelidikan paling ekstensif tentang hubungan antara kopi, pengukuran volume otak, risiko demensia, dan risiko stroke," ujar Kitty Pham, penulis utama studi.
"Ini juga merupakan studi terbesar yang mempertimbangkan data pencitraan otak volumetrik dan berbagai faktor pembaur," tambahnya.
"Dengan memperhitungkan semua kemungkinan perubahan, kami secara konsisten menemukan bahwa konsumsi kopi yang lebih tinggi secara signifikan terkait dengan pengurangan volume otak."
"Pada dasarnya, minum lebih dari enam cangkir kopi sehari dapat menempatkan Anda pada risiko penyakit otak seperti demensia dan stroke," ujar Pham.
Karena itu, orang dewasa yang sehat disarankan untuk membatasi asupan kopi harian mereka menjadi sekitar empat atau lima cangkir, yang kira-kira 400 miligram kafein, menurut Food and Drug Administration.
Demensia adalah kondisi otak degeneratif yang mengganggu kemampuan untuk mengingat, berpikir atau membuat keputusan sehari-hari.
Diperkirakan 5 juta orang dewasa berusia 65 dan lebih tua di AS menderita demensia pada tahun 2014.
Jumlah itu diperkirakan akan mencapai hampir 14 juta pada tahun 2060, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Perlu dicatat bahwa para peneliti telah lama memperdebatkan efek kesehatan kopi, karena penelitian nutrisi bisa sangat rumit.
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa minum tiga hingga lima cangkir kopi per hari dapat membantu melindungi dari penyakit Alzheimer.
(*)
Inilah Wajah Pemenang Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kantongi Rp500 Ribu, Mata dan Hidung Plek Ketiplek?
Source | : | Kompas.com,Intisari Online |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Nesiana |