Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Tahun 1984 silam, industri perfilman Tanah Air digegerkan dengan peristiwa tragis tewasnya seorang aktris kawakan.
Saking tragisnya, kematian aktris peraih Pemeran Wanita Pendukung Terbaik FFI tahun 1967 itu sempat dinilai janggal.
Pasalnya aktris bernama Marlia Hardi ini ditemukan sudah tak bernyawa dengan posisi gantung diri di kusen pintu.
Ya, saat ini sosok Marlia Hardi mungkin terdengar sangat asing di telinga kaum milenial.
Nama Marlia Hardi populer pada tahun 1970-an dan 1980-an berkat memerankan beberapa peran di televisi dan layar lebar.
Marlia Hardi mulai dikenal luas saat menjadi tokoh utama sebagai 'Bu Mar' dalam sandiwara televisi 'Keluarga Marlia Hardi' yang tayang di TVRI sejak 1973.
Pada tahun 1967, Marlia berhasil memenangkan nominasi Pemeran Wanita Pendukung Terbaik FFI untuk film 'Petir Sepadjang Malam'.
Tahun 1980, Marlia dipertemukan dengan Christine Hakim dan Frans Tumbuan di film berjudul 'Seputih Hatinya Semerah Bibirnya'.
Di film yang disutradarai Slamet Rahardjo itu, Marlia memerankan Pahala Simbolon, ibu dari tokoh Bungalan yang diperankan Christine Hakim.
Pantauan Grid.ID, kisah keluarga yang dituangkan di 'Seputih Hatinya Semerah Bibirnya' sukses membuai penikmat film lantaran terasa begitu hangat.
Sosok Pahala terasa begitu realistis, seorang ibu yang punya kekhawatiran terhadap anak-anaknya tapi berhasil 'move on' tanpa menanggalkan sifat keibuannya.
Kesuksesan 'Seputih Hatinya Semerah Bibirnya' diganjar nominasi untuk pemeran pembantu pria terbaik dalam Festival Film Indonesia 1981.
Aktris kelahiran 10 Maret 1927 ini juga sempat masuk dalam kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 1981 untuk film 'Busana Dalam Mimpi.'
Terhitung sejak terjun ke dunia seni peran di tahun 1950 hingga 1983, Marlia telah bermain hampir 100 judul film.
Nahasnya saat sedang berada di puncak karier, Marlia ditemukan tewas dengan cara yang sangat tragis dan memilukan.
Dikutip dari Kompasiana.com via GridFame.ID, Marlia ditemukan gantung diri di kusen pintu pada bulan Juni 1984.
Banyak yang meragukan dan merasa janggal atas tewasnya Marlia dengan cara yang sangat tragis itu.
Namun, polisi menetapkan Marlia tewas karena jeratan hutang dalam kegiatan arisan call.
Sontak, kabar tewasnya Marlia menghebohkan masyarakat Indonesia akibat cara meninggalnya yang tragis itu.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nurul Nareswari |