Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Masyarakat Indonesia tak boleh melupakan peristiwa G30S/PKI yang telah merenggut nyawa para pahlawan Tanah Air.
G30S/PKI atau Gerakan 30 September yang diprakarsai oleh PKI ini merupakan momen pertumpahan darah yang menyisakan trauma tersendiri untuk bangsa Indonesia.
Peristiwa G30S/PKI itu bahkan menewaskan anak kecil tak berdosa yakni putri bungsu AH. Nasution. Ade Irma Suryani.
Saat pukul 03:00 WIB dini hari Jendral AH.Nasution dan istrinya Johanna terbangun dari tidurnya.
Niat hati ingin mengusir nyamuk, Johanna justru mendengar keributan yang ternyata merupakan suara dari sekelompok pasukan bernama Cakrabirawa yang mendatangi rumahnya.
Johanna pun langsung menutup pintu dan kembali ke tempat tidur sambil berbisik kepada AH. Nasution.
"Itu yang akan membunuh kamu sudah datang," cerita Hendriati anak sulung AH. Nasution dan Johanna, dikutip dari Intisari Online, Rabu (29/9/2021).
Pasukan Cakrabirawa pun langsung menyerang dan menembaki pintu rumah AH. Nasution.
Tak tinggal diam, sang pahlawan langsung sergap mendatangi pasukan Cakrabirawa, namun sempat dilarang oleh Johanna.
"Lalu bapak (AH Nasution) bangun dan bilang biar saya hadapi, tapi ibu bilang jangan," cerita Hendriati.
Ade Irma Suryani yang saat itu tidur terlelap bersama Johanna dan AH. Nasution langsung dititipkan ke adik ipar Johanna.
Ia pun lari untuk menyelamatkan AH.Nasution dari serangan sadis pasukan Cakrabirawa.
Karena panik dengan keributan di luar, adik ipar Johanna tak sengaja membuka pintu yang diberondong oleh pasukan Cakrabirwa.
Akibatnya peluru pun langsung menusuk ke arah tangannya dan menembus ke punggung Ade Irma yang saat itu digendongnya.
"Ibu bilang ke adik bapak, tolong pegang Irma, karena dia harus menyelamatkan bapak. Sementara ibu beliau nangis lihat ayah ditembak."
"Adik saya ditembak, peluru masuk ke tangan tante saya, dan menembus ke badan adik saya," cerita Hendriati.
Ade Irma pun sempat mengucapkan kalimat terakhir kepada Hendriati yang saat itu menangis kencang melihat adiknya bersimbah darah.
Ia meminta sang kakak untuk berhenti menangis dan menanyakan ada apa gerangan ayah mereka dibunuh.
"Adik saya bilang, 'Kakak jangan nangis, adik sehat'."
"Adik tanya ke ibu saya, 'Kenapa ayah mau dibunuh mama?" ucap Hendriati.
Di sisi lain, Ade Irma Suryani juga sangat akrab dengan ajudan sang ayah, Lettu Pierre Tendean.
Melansir Wartakotalive.com, Pierre yang biasanya tegas tiba-tiba luluh saat berhadapan dengan Ade Irma.
Pierre dikatakan selalu menemani Ade Irma bermain sepeda di depan rumah.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Wartakotalive.com,Intisari Online |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Nesiana Yuko |