Laporan Wartawan Grid.ID, Hana Futari
Grid.ID - Dunia politik seolah begitu menjanjikan bagi sebagian orang yang memutuskan untuk terjun ke dalamnya.
Akan tetapi, karier di dunia politik tak selamanya mulus dan mencapai target yang didambakan.
Seperti misalnya kisah seorang Calon Legislatif (Caleg) bernama Candra Saputra yang mencalonkan diri di Pemilihan Umum 2019 lalu.
Dikutip Grid.ID dari Nakita.id, Candra Saputra gagal menduduki kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Bukan hanya gagal dalam pemilihan, perekonomian Candra Saputra pun seolah merosot hingga uangnya hanya tersisa Rp19 ribu di kantung kemejanya.
"Tenang mas, gak apa-apa. Besok hari Kamis toh? Besok aku puasa Kamis saja," ujarnya dengan medok khas Jawanya, sambil menghitung uangnya yang lecek.
Dalam kondisi tersebut, Candra Saputra tampak berusaha tegar dan kuat.
Pria kelahiran Blora, Jawa Timur itu berharap ada seseorang yang bersedia memberinya uang walaupun hanya untuk kebutuhan satu hari.
"Insya Allah temanku ngasih (uang), kalau ada. Kalau ngga ada ya puasa tok. Makan wes besok malem wae lah," tuturnya.
Meskipun di kantungnya hanya tersisa satu lembar sepuluh ribu, satu lembar lima ribu, dan dua lembar dua ribu, ia hanya bisa mengucapkan satu kata tenang.
"Masih ada Allah, Allah gak tidur. Justru aku bersyukur hari ini aku dapat berkah," ucapnya sambil tersenyum.
Sementara itu, dikutip Grid.ID dari Wartakotalive.com, pria yang saat berusia 26 tahun tersebut tidur bersama tunawisma di Mesjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.
Candra Saputra tidur hanya beralaskan sajadah yang tipis.
Saat ditemui, Candra Saputra sudah 10 hari berada di Jakarta dan meninggalkan kampungnya di Cepu, Jawa Tengah.
Candra Saputra kabur ke Jakarta lantaran menghindari kejaran penagih utang.
Mirisnya, kepergian Candra Saputra ke Jakarta dengan niat menjual ginjalnya untuk melunasi utang sebesar kurang lebih Rp420 juta.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Nurul Nareswari |