Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Allianz Indonesia menggelar Webinar Series dengan topik 'Kapan Pandemi Berakhir dan Bagaimana Mempersiapkan Keuangan', Jumat (1/10/2021).
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian program 'Cintai Keluarga & Cintai Bumi' yang berlangsung selama bulan September dan Oktober.
Program 'Cintai Keluarga & Cintai Bumi' hadir sebagai bentuk apresiasi pada nasabah yang telah mempercayakan Allianz Indonesia sebagai perusahaan asuransi yang dapat memenuhi kebutuhan perlindungan asuransi.
"Program 'Cintai Keluarga & Cintai Bumi' mengajak nasabah memberikan rasa cinta terhadap keluarga melalui perlindungan asuransi," kata Bianto Surodjo, Chief of Partnership Distribution Officer Allianz Life Indonesia.
"Nasabah juga dapat memaksimalkan layanan digital yang dimiliki Allianz Indonesia sehingga bisa turut serta dalam upaya melestarikan bumi."
"Salah satu bentuk upaya tersebut diwujudkan Allianz Indonesia dengan memberi sumbangan satu pohon untuk setiap buku polis elektronik yang diterbitkan, guna mendukung proses paperless,” lanjutnya.
Pada webinar series kali ini, Allianz Indonesia menghadirkan Melvin Mumpuni, ST., MBA., CFP®, QWP®, seorang perencana keuangan dan CEO Finansialku.com yang akan berbagi tips mengenai persiapan keuangan.
Terutama persiapan keuangan setelah terjadi pandemi dan menghadapi masa depan dengan manajemen risiko serta pengaturan cash flow.
Pertama kali yang harus dilakukan adalah yakni financial check-up.
Dengan melakukan pencatatan pengeluaran dan pemasukan, seseorang dapat memahami kondisi keuangannya sehat atau tidak, kemudian bisa mengetahui langkah perencanaan keuangan seperti apa yang harus dibuat.
Melvin memaparkan mengenai langkah-langkah persiapan keuangan dan bagaimana cara mencapainya.
“Membuat persiapan keuangan harus dilengkapi dengan fokus membuat kondisi keuangan sehat terlebih dahulu."
"Pengaturan cash flow yang seimbang dan memahami kebutuhan dapat membantu untuk mencapai tujuan keuangan yang diinginkan."
"Dana darurat dan asuransi adalah dua hal penting selanjutnya yang juga harus dipersiapkan, karena kita harus siap menghadapi berbagai risiko kehidupan yang salah satu contohnya adalah masa pandemi seperti sekarang ini."
"Setelah menganalisa keuangan ini, maka kita harus fokus dalam mencapai tujuan sesuai rencana," terangnya.
Lanjutnya, dalam melakukan adaptasi kebiasaan baru setelah terjadinya pandemi, sebaiknya tidak hanya mengandalkan satu sumber pemasukan saja, tapi juga mencari peluang lain untuk mendapatkan penghasilan baru.
Lalu, dana darurat yang dibutuhkan masing-masing orang berbeda tergantung pada statusnya.
Baca Juga: Peresmian Patung Perintis Kompas Gramedia, Jakob Oetama dan P.K Ojong Digelar di Bentara Budaya
Misalnya, kalau belum menikah membutuhkan tiga kali pengeluaran.
Lain hal kalau sudah menikah, membutuhkan enam kali pengeluaran, dan kalau sudah menikah dan memiliki anak, membutuhkan dua belas kali pengeluaran.
Setelah itu, hutang konsumtif sebaiknya dilunasi, memiliki asuransi jiwa dan kesehatan yang mencakup perlindungan terhadap penyakit kritis menjadi hal yang cukup krusial untuk melengkapi tingkatan yang disebut Keamanan Keuangan.
Untuk mengetahui situasi dan perkembangan terkait Covid-19 di Tanah Air berdasarkan data, hadir juga pembicara Dewi Nur Aisyah, SKM, MSc, DIC, PhD, seorang ahli epidemiologi dan informatika penyakit menular yang menjabat sebagai Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19.
Sampai saat ini, penyebaran dan penularan virus Covid-19 di Indonesia masih berlangsung.
Berdasarkan data, Indonesia telah mengalami penurunan kasus yang sangat signifikan pada dua bulan terakhir.
Walau demikian, tetap harus mewaspadai adanya potensi kenaikan kasus saat mobilitas penduduk semakin tinggi.
Dalam mengatasi tantangan pandemi, dibutuhkan koordinasi dari berbagai pihak, termasuk seluruh masyarakat Indonesia untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Ketahanan kesehatan masyarakat ini dapat ditingkatkan ketika semua pihak menerapkan disiplin dalam perubahan perilaku."
"Yang paling dasar adalah 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," tandas Dewi.
Selain itu, meski telah melakukan vaksinasi dua dosis, masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap penyebaran varian virus yang mungkin berkembang.
"Kita juga harus tetap waspada dan menyadari tentang penyebaran varian virus yang mungkin terus berkembang."
"Pendistribusian vaksin dan pelaksanaan vaksinasi dosis penuh juga akan mendukung tercapainya herd immunity."
"Kedisiplinan ini harus dimulai dari diri kita sendiri, dan tentunya harapan kita semua agar pandemi ini dapat berakhir,” tutur Dewi.
(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nesiana |