Grid.ID - Sherlock Holmes, siapa yang tidak kenal sosok menakjubkan rekaan Sir Arthur Conan Doyle satu ini.
Namanya langsung menarik perhatian masyarakat sejak 1887 silam saat ia pertama kali muncul ke publik hingga sekarang.
Ketenarannya itu karena publik sangat tertarik dengan kemampuan analisis dan pemecahan masalahnya yang luar biasa.
Ia mampu memecahkan segala permasalahan rumit dengan sangat mudah.
Kegeniusannya membuat semua orang terpukau.
Menurut Peter Hollins dalam bukunya How to Think Like Sherlock Holmes yang diterbitkan oleh Penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP), kunci keberhasilan Sherlock Holmes dalam memecahkan kasus-kasusnya adalah dari kemampuan observasi, berpikir kritis, dan nalarnya.
Jika diamati, ada pola-pola umum yang dilakukan Sherlock Holmes saat melakukan analisisnya.
Karenanya, bukan hal yang mustahil bila kita ingin memiliki kemampuan analisis dan memecahkan masalah layaknya SherlockHolmes, meski mungkin tidak bisa menyamai kegeniusannya.
Sebab, kemampuan ini sangat bermanfaat dalam keseharian kita yang kerap dirundung beragam masalah.
Baca Juga: Teman SMA-nya Main Film Hollywood Bareng Matthew McConaughey, Hannah Al Rashid Bangga Bukan Main!
Jadi, apa saja cara yang perlu dilakukan untuk bisa memiliki kemampuan memecahkan masalah layaknya Sherlock Holmes?
Berikut beberapa cara yang dikutip dari buku How to Think Like Sherlock Holmes:
Meski terdengar biasa, kenyataannya banyak dari kita yang belum menguasai keterampilan observasi dan berpikir deduktif ini.
Padahal, dengan mampu mengamati dan menarik kesimpulan dari suatu keadaan merupakan kunci penting dalam menyelesaikan permasalahan.
Ketidakmampuan kita untuk menguasai keterampilan observasi dan berpikir deduktif ini biasanya disebabkan belum adanya kesungguhan di dalam diri kita untuk mengasah kemampuan ini.
Juga disebabkan ada hal lain yang menjadi fokus utama kita, misalnya pekerjaan, sehingga mengalihkan perhatian kita.
Akibat kurangnya menguasai keterampilan ini, kita akan sering melakukan kesalahan atas kebodohan kita sendiri.
Berpikir di luar kebiasaan adalah cara kita dalam mempertimbangkan berbagai sudut pandang, pilihan, dan alternatif dalam suatu situasi.
Cara ini akan mengharuskan kita mengamati sebuah masalah dengan cara pandang yang tidak biasa sehingga dapat membantu fokus kita dan mengatur ulang proses berpikir kita.
Baca Juga: Seperti Kisah Sherlock Holmes, Polisi Berhasil Temukan Pencuri Berkat Jejak Kaki di Salju
Banyak proses pemecahan masalah yang bergantung dari cara kita memandang permasalahan itu sendiri.
Karenanya, penting untuk mengubah sudut pandang agar kita dapat mendefinisikan dan memurnikan inti masalah yang sedang kita hadapi.
Dengan mengubah sudut pandang, kita akan belajar bagaimana mempertimbangkan masalah dari sudut pandang yang berbeda, membayangkan ulang realita-realita yang ada, dan beradaptasi dengan banyak cara berpikir yang mungkin belum pernah kita lakukan sebelumnya.
Berpikir kritis adalah cara untuk berpikir secara logis dan rasional tentang apa yang ada di depan kita, serta mendapatkan sebuah pemahaman yang benar dan dalam mengenai suatu subjek.
Dengan berpikir kritis, memungkinkan kita untuk memecahkan berbagai masalah dengan lebih mudah dan membuat kita mampu mengenali secara tepat informasi apa yang dibutuhkan untuk memutuskan sesuatu.
Cara-cara di atas terlihat umum dan mudah dilakukan, tetapi nyatanya banyak orang yang masih kesulitan untuk meningkatkan kemampuan tersebut.
Karenanya, di dalam buku How to Think Like Sherlock Holmes ini, kita akan diajak untuk mengenal lebih jauh dan mendalam serta menemukan teknik-teknik efektif untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan kita dalam melakukan observasi, berpikir deduktif, berpikir di luar kebiasaan, mengubah sudut pandang, dan berpikir kritis.
Dengan melatih kemampuan-kemampuan di atas melalui teknik yang dijabarkan dalam buku ini, akan mengembangkan kemampuan otak kita dan membuat kita mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan rumit dengan mudah.
Lambat laun, kita pun akan terampil dan akan selalu siap menerima masalah-masalah yang muncul tanpa keluh kesah. -Mursyidah- (*)
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Okki Margaretha |