Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah
Grid.ID - Dugaan kasus penipuan CPNS yang menyeret putri Nia Daniaty memang menyita banyak perhatian, salah satunya adalah pengacara Farhat Abbas.
Baru-baru ini, Farhat Abbas tampak ikut turun tangan menanggapi kasus penipuan anak Nia Daniaty.
Seperti diketahui, Farhat Abbas memang pernah membina rumah tangga dengan penyanyi Nia Daniaty sejak 2002 silam.
Namun, rumah tangga itu kandas pada 2014 lalu hingga perceraian keduanya pun diliputi drama perebutan harta gono-gini.
Dilansir dari TribunSeleb.com, harta gono-gini yang diributkan keduanya meliputi rumah mewah di kawasan Kemang dan 4 buah mobil mewah.
Pengadilan pun memutuskan bahwa rumah dan 2 unit mobil mewah merupakan milik bersama.
Meski dulu sempat terlibat perang dingin, kini Farhat Abbas dan Nia Daniaty tampak berhubungan baik.
Bahkan, Farhat tak segan turun tangan menanggapi kasus yang menimpa putri Nia Daniaty, Olivia Nathania soal dugaan penipuan CPNS.
Dilansir dari Kompas.com, Olivia kuasa hukumnya Susanti Agustina membantah telah melakukan penipuan CPNS.
Dalam klarifikasinya tersebut, anak Nia Daniaty itu tidak menyangkal telah mengantongi Rp25 juta per orang.
Uang yang dikumpulkannya dari 225 orang tersebut, kata Olivia digunakan untuk pelatihan CPNS hingga sewa tempat.
Sementara itu, Farhat menyampaikan tanggapannya soal kasus putri Nia Daniaty lewat Youtube Intens Investigasi pada (03/10/2021).
Dalam unggahan itu, Farhat mengaku telah bertemu dengan Olivia dan ikut membantu meneliti bukti terkait.
"Saya sudah ketemu Oi, sebagai mantan ayahnya ya, dan saya sedikit memberi nasihat hukum juga. Kami berdiskusi menganalisis bukti-bukti, Oi terima uang itu berapa, motivasinya apa," ujar Farhat.
Siapa sangka, Farhat justru mengungkap hal mengejutkan soal mantan guru Olivia sekaligus pihak yang melaporkan Olivia, Agustin.
"Peran Agustin sangat besar di sini kalau saya lihat. Karena Agustin ini bukan orang yang dikorbankan, tetapi dia orang yang memanfaatkan situasi ini."
"Artinya sekarang ketika dia ditagih, kemungkinan ada uang lebih dari Rp 25 juta yang dikumpul yang digunakan oleh mereka, sistem multi level," ujar Farhat.
Farhat Abbas lantas menerangkan bahwa Olivia hanya menerima uang Rp 1,5 miliar dari total dana Rp 9,7 miliar.
"Kalau penggunaan uang itu, mungkin Oi menggunakan kurang lebih sekitar Rp 1,5 miliar saja. Tapi dia merasa itu adalah bagian untuk membuat pelatihan untuk pendidikan."
"Sedangkan Agustin dan Karnu dan lain-lain itu adalah orang yang menikmati. Kalau mereka menjadi pelapor ya brarti mereka hanya mengkambinghitamkan Oi saja."
Tak sampai di situ, Farhat juga menuding Agustin membuat tanda terima sendiri soal uang yang masuk dari korban.
"Nah sekarang mereka bayar ke Agustin berapa, karena saya tanyakan ada yang bayar ke ibu itu (Agustin) Rp 100 juta, tapi Oi cuma terima Rp 25 juta, sedangkan mereka buat tanda terima sendiri, seolah-olah Oi yang menerima," ujarnya.
Meski begitu, Farhat menyebut bahwa setiap tindakan ada akibat hukum jika ada yang dirugikan.
Menurutnya orang yang dirugikan Oi seharusnya melaporkan Oi, dan yang dirugikan pihak lain melaporkan pihak yang lain.
"Kalau Oi berpikir 25 juta tiba-tiba dia untung-untungan lu masuk lu bayar gue, ya itu bodoh-bodoh dan pinter-pinternya dia tapi menurut saya sepinter-pinternya dia ada akibat hukum kalau ada yang dirugikan."
"Pertanyaan saya, berapa Oi terima uang, manfaatnya ke mana berbagi sama siapa, siapa yang menerima, berapa jumlahnya, di mana, kapan dia harus jelaskan."
"Jadi harusnya siapa yang dirugikan Oi laporkan Oi, siapa yang dirugikan Agustin laporin Agustin," pungkasnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunseleb,YouTube |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |