Grid.ID - Cucu Abdurrahman Baswedan jadi orang nomor satu di Jakarta yakni Anies Baswedan.
Cucunya kini jadi orang nomor satu di Jakarta, begini kisah perjuangan Abdurrahman Baswedan yang kini dikukuhkan jadi pahlawan nasional.
Berikut fakta tentang kakek Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan.
Kakek dari Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan dikukuhkan menjadi pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (8/11/2018).
Pengukuhan ini dilakukan di Istana Merdeka.
Dikutip dari Kompas.com, Anies mengatakan kakeknya diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Yogyakarta sejak 2010.
Ia juga menambahkan jika Abdruhhman Baswedan menghabiskan waku hidupnya di Yogyakarta.
Abdurrahman Baswedan lahir di Surabaya pada 9 September 1908 dan wafat di Jakarta, 16 Maret 1986.
Pada zamannya, ia dikenal sebagai seorang pemberontak dari keturunan Arab.
Berikut fakta-fakta Pahlawan Nasional Abdurrahman Baswedan yang dihimpun oleh Tribunnews.com.
1. Pelopor Orang Keturunan Arab
Abdurrahman merupakan keturunan Arab yang turut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Meskipun peranakan Arab, ia memiliki logat khas bahasa Jawa Surabaya.
Ia menjadi pelopor bagi orang-orang keturunan Arab untuk ikut bersatu membantu perjuangan Indonesia.
Ia mengajak keturunan Arab untuk menganut asas ius soli.
Dimana saya lahir, di situlah tanah air saya.
Abdurrahman berperan penting dalam menggerakkan pemuda keturunan Arab untuk ikut berpelang melawan Belanda pada masa revolusi.
2. Ditahan oleh Jepang
Abdurrahman Baswedan pernah ditahan oleh penjajah Jepang pada tahun 1942.
Ketika Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia, ia ditunjuk untuk membawa dokumen pengakuan tersebut pada tahun 1948.
Aburrahman mengorbankan keselamatannya karena saat itu ia memproleh hambatan dan gangguan yang cukup besar.
Abdurrahman tak kehabisan akal, ia menyimpan dokumen itu di dalam kaos kakinya.
Sampai pada akhirnya dokumen penting tersebut sampai di Indonesia dengan aman.
Lewat dokumen itu, Indonesia diakui sebagai negara merdeka secara penuh, baik de facto maupun de jure.
3. Jurnalis Menjadi Profesi Pertamanya
Ia mempelajari segala hal secara mandiri dan otodidak.
Begitupun dengan kemampuan menulis, hingga ia bertemu dengan wartawan keturunan Arab di Hindia Belanda, Salim Maskati.
Abdurrahman kemudian diangkat menjadi Sekertaris Jenderal PAI.
Ia dinobatkan menjadi salah seorang dari 111 perintis pers nasional yang tangguh dan berdedikasi.
4. Menjadi Anggota BPUPKI
Abdurrahman merintis karier politiknya usai bergabung dengan PAI (Persatoean Arab Indonesia).
Kemudian ia diangkat sebagai anggota Chuo Sangi In (Dewan Penasihat Pusat).
Menjelang kemerdekaan, Abdurrahman dilibatkan menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Selanjutnya, setelah merdeka, ia menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Pada era republik baru, Abdurrahman Baswedan diangkat menjadi Menteri Muda Penerangan.
5. Menjadi Mubaligh
Abdurrahman juga menjadi seorang mubaligh pada masanya.
Lewat perkenalannya dengan KH. Mas Mansoer, secara lambat laun ia ikut berdakwah ke berbagai daerah.
Ia berdakwah melalui pidato dan tulisan-tulisannya yang termuat di majalah dan koran Islam, karena ia juga seorang jurnalis.
Abdurrahman juga pernah didapuk menjadi ketua Dewan Dakwah Islamiyah (DDI) Cabang Yogyakarta.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul, Fakta Abdurrahman Baswedan, Kakek Anies Baswedan yang Dikukuhkan Jadi Pahlawan Nasional
(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Penulis | : | None |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |