Grid.ID - Nama Gregori Garnadi Hambali atau yang biasa disapa Greg Hambali melekat di kalangan komunitas penggemar tanaman hias khususnya Aglaonema sehingga dijuluki Bapak Aglaonema Indonesia.
Sudah lebih 20 tahun Gregori Garnadi Hambali melakukan penyilangan tanaman hias.
Master of Science (MSc) dalam bidang Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik, Departemen Biologi Universitas Birmingham, Inggris, 1976, ini memilih jadi peneliti lepas setelah berhenti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Dari beliau muncul berbagai persilangan Aglaonema baru salah satunya aglaonema Pride of Sumatra, dan Karya paling fenomenalnya adalah Aglaonema Harlequin yang terjual Rp 660 juta pada 2006.
Konsep eduwisata baru di Kebun Raya Bogor (KRB) bertajuk GLOW, Gregori ‘Greg’ Garnadi Hambali tidak lepas berpendapat tentang program tersebut.
Menurutnya, adanya GLOW dapat mengarah kepada penelitian dan pengamatan yang lebih mendalam, terhadap flora dan fauna KRB yang aktif pada malam hari, di KRB sendiri terdapat berbagai tanaman yang justru aktif bereproduksi pada sore hingga malam hari. Seperti, pohon petai, pohon kapuk, dan pohon durian.
Menurutnya, program GLOW juga berkaitan dengan upaya edukasi tentang konservasi tumbuhan yang juga diterapkan oleh pengelola Kebun Raya Bogor.
“Kalau kita di sini alergi penelitian malam hari, bagaimana kita bisa lihat mengupayakan konservasinya? Jadi kita mesti paham proses apa yang terjadi di alam ini secara holistik, bukan sepotong-sepotong. Prosesnya malam itu berkesinambungan,” ujar Greg, Jumat (8/10/2021).
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Penulis | : | Edi Torgri |
Editor | : | Edi Torgri |