Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Misteri pembunuhan ibu Tuti Suhartini (55) dan putrinya Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat belum juga terungkap.
Belakangan ini polisi membeberkan fakta baru soal telapak tangan Muhammad Ramdanu, keponakan Tuti yang terdeteksi di TKP.
Ternyata menurut pengakuan Muhammad Ramdanu, bekas telapak tangannya yang ditemukan di TKp adalah karena dirinya sempat dimintai pertolongan polisi untuk membeli lampu tepat setelah jasad Tuti dan Amalia ditemukan pada Kamus (19/8/2021).
"19 malamnya, Danu disuruh untuk beli lampu," kata Danu seperti dikutip dari akun Youtube Misteri Mbak Suci, via Kompas TV, Rabu (13/10/2021).
Sudah hampir 2 bulan berlalu, pelaku pembunuhan tak kunjung menunjukan batang hidungnya.
Meski begitu, jajaran penyidik termasuk tim dari Polres Subang telah berusaha sekuat tenaga mencari bukti dan menganalisa siapa gerangan pelaku yang merampas nyawa ibu dan anak malang itu.
Kapolres Subang, AKBP Sumarni yang memimpin penyelidikan kasus ini ternyata bukan orang sembarangan.
Sebelum menjabat sebagai Kapolres Subang, AKBP Sumarni pernah menjabat sebagai Kapolres Sukabumi Kota.
Melansir SURYA.co.id, AKBP Sumarni juga pernah bertugas sebagai tim penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama 4 tahun.
Selama masa jabatannya menjadi tim penyidik KPK, wanita kelahiran 7 November 1977 ini telah membongkar banyak kasus rumit, di antaranya di tahun 2014 saat melakukan OTT pada sejumlah kepala daerah seperti Seperti Bupati Bogor Rahmat Yasin, Bupati Biak Numfor Yesaya Sombuk, Bupati Karawang Ade Swara, Gubernur Riau Annas Maamun, dan Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin.
Di tahun 2013 tim penyidik KPK juga telah mengungkapkan 70 kasus korupsi yang menjerat banyak pejabat negara seperti anggota DPR/DPRD, anggota lembaga atau kementerian, wali kota, gubernur dan wakilnya, hakim dan jaksa, swaswa, dan pejabat eselon I/II/III.
Tak sampai di situ, AKBP Sumarni yang di tahun 2015 masih berpangkat Kompol, telah merilis buku tentang antikorupsi berjudul 'Salam Zero'.
Buku tersebut mengulas lebih dalam tentang ketegasan Brigjen Arief Sulistyo yang saat itu menjabat sebagai Kapolda Jabar dalam mengaplikasikan sifat 'Zero Tolerance' kepada siapapun mereka yang melanggar hukum.
Di sisi lain, AKBP Sumarni kembali dihadapkan pada kasus berat di kepemimpinannya yang baru.
Ya, wanita 43 tahun itu sudah harus bertanggung jawab pada misteri pembunuhan Tuti dan Amalia hanya 2 minggu sejak menduduki jabatannya sebagai Kapolres Subang.
AKBP Sumarni dilantik sebagai Kapolres Subang pada 6 Agustus 2021, sedangkan pembunuhan Tuti dan Amalia terjadi di tanggal 18 Agustus 2021 hingga Oktober 2021.
(*)
Selamat! Masayu Clara dan Qausar Harta Yudana Dikaruniai Anak Ke-3, Usia Hanya Terpaut Satu Tahun dari Si Kembar
Source | : | Kompas TV,SURYA.co.id |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Nesiana |