Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Orang Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan ikan asin yang sering dijadikan lauk sehari-hari.
Rasanya yang gurih bercampur nasi yang hangat pun menjadi kenikmatan tersendiri bagi sebagian orang.
Ikan asin sendiri terbuat dari ikan yang melalui berbagai proses pengolahan seperti pembersihan, pemotongan, pengasinan, dan penjemuran.
Proses pengasinan ini penting karena selain membuat cita rasa asin, proses ini juga merupakan pengawetan alami.
Melansir Tribunnewswiki.com, ikan asin juga bernutrisi karena mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, dan zat besi.
Dengan kandungan ini, ikan asin bermanfaat untuk kesehatan tulang, gigi, termasuk mencegah osteoporosis.
Namun tahukah kamu bahwa dibalik rasanya yang asin dan gurih serta kandungan gizinya, ada bahaya yang siap mengintai?
Baca Juga: Sering Dipandang Sebelah Mata, ini 5 Manfaat Ikan Asin Bagi Kesehatan Tubuh
Melansir Kompas.com, ikan asin juga memiliki kandungan karsinogen yang dapat menyebabkan kanker.
Prof. Dr. dr. Aru W Sudoyo, Sp.PD-KHOM FINASIM FACP dari Yayasan Kanker Indonesia pun menyebutkan dua hal yang tidak baik dari ikan asin:
Kandungan garam yang tinggi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ikan asin terbuat dari ikan segar yang melewati beberapa proses, termasuk proses pengasinan.
Proses ini dapat menghambat atau membunuh bakteri penyebab pembusukan pada ikan.
Menurut Prof. Aru, proses inilah yang membuat ikan asin mempunyai kandungan garam yang sangat tinggi.
“Nah ikan asin, garamnya itu tinggi sekali. Garam dalam dosis tinggi itulah yang dapat memicu sel kanker. Meski daging ikannya awalnya tidak apa-apa,” kata Prof. Aru yang dikutip dari Kompas.com.
Proses penjemuran ikan asin
Setelah melalui proses pengasinan atau penggaraman, ikan asin akan dijemur di bawah sinar matahari langsung.
Rupanya, dalam proses ini terdapat perubahan pada sel-sel daging ikannya dan muncul bahan-bahan nitrat yang dikenal sebagai nitrosamine.
“Dalam ikan asin itu ada namanya nitrosamin (tobacco specific nitrosamin-TSNA), nah nitrosamin itukan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker,” imbuhnya.
Kanker yang bisa jadi disebabkan terlalu banyak mengonsumsi ikan asin adalah kanker karsinoma nasofaring (KNF).
“Karena kebiasaan orang kita makan ikan asin dengan nasi panas, jadi nitrosaminnya juga terbawa uap, makanya yang biasa kena esofagus dan lambung,” lanjutnya.
Prof. Aru pun menyarankan untuk membatasi konsumsi ikan asin yaitu jangan melebihi tiga kali dalam seminggu. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Kompas.com,Tribunnewswiki.com |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |