Masa pandemi menjadi masa yang penuh jeda, yang kemudian dimanfaatkan para perupa di banyak tempat malah menjadi momen untuk evaluasi diri dan juga karya, masa penuh kontemplasi atau perenungan.
Masa ini bisa melahirkan gaya, warna dan tema baru dalam karya.
Para penyelenggara pameran dan juga para pelaku seni dituntut untuk mampu baradaptasi dalam berbagai situasi, bukan hanya pandemic tetapi juga adaptasi teknologi dan sumber daya manusia yang ada sesuai zamannya.
Melalui pameran yang berjudul NJLIMET ini para perupa akan menampilkan karya-karya drawing sebagai medium untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan sebuah situasi akhir-akhir ini yang rumit dan ruwet akibat pandemi global Covid19, semua lini yang terkena dampak pandemic memaksa banyak orang untuk beradaptasi tidak hanya dengan situasi tetapi juga dengan teknologi dan sumber daya manusia demi bisa bertahan hidup.
Semua harus survive di masa yang Njlimet ini.
Perupa mencoba untuk menggambarkan keresahan-keresahan akibat situasi rumit melalui berbagai karya drawing yang beragam dan mengajak kita semua untuk berfikir kembali bahwa di tengah NJLIMETnya situasi saat ini senirupa masih menjadi salah satu medium untuk menghibur diri atau berkontemplasi atau bahkan berevaluasi.
Pameran kali ini akan menampilkan sejumlah 57 karya yang diekspresikan melalui kertas, papan dan print digital yang menjadikan pameran kali ini memiliki keberagaman yang menarik untuk disaksikan.
(*)
Nasib Daro Seri Vida, Crazy Rich Malaysia, Terlilit Utang Rp 3,7 Miliar sampai Barang-barang Mewahnya Disita
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Irene Cynthia |