Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sekitar 200 juta orang mengalami kondisi osteoporosis.
Pada 2050 mendatang, diperkirakan ada 6,3 juta orang setiap tahun mengalami patah tulang dan 50 persennya berada di Asia.
Kondisi osteoporosis memang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Sebab osteoporosis termasuk silent disease, yang mana penyakit tidak menunjukkan gejala apapun atau sangat ringan.
Akan tetapi, baru mulai menimbulkan tanda setelah penyakit sudah sangat parah.
Dalam rangka menyambut Hari Osteoporosis yang jatuh pada 20 Oktober 2021, Anlene bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi), dan Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) melakukan kegiatan edukasi perihal penyakit ini.
Dilaksanakan secara virtual, acara dihadiri Dr. Lily Banonah Rivai, M.Epid, Koordinator Subst. Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik.
Menurut Lily, osteoporosis cukup berbahaya karena biasanya tak bergejala.
Hal fatal yang bisa terjadi adalah patah tulang.
“Osteoporosis atau tulang keropos atau pengurangan kepadatan tulang adalah penyakit yang tidak bergejala sehingga terjadi patah tulang dan dapat berakibat fatal (silent desease)”, kata Lily dalam acara virtual yang Grid.ID ikuti pada Selasa (19/10/2021).
Perlu diketahui jika osteoporosis sudah menyebabkan patah tulang, maka bisa berpotensi nyeri, disabilitas, deforminitas, sampai kematian.
Oleh karena itu, nutrisi dan latihan fisik sangat penting dilakukan sejak dini agar memperoleh massa tulang yang maksimal.
Berikut Grid.ID paparkan anjuran latihan fisik untuk menjaga kesehatan tulang sesuai usia.
Tips ini dibagikan oleh dr. Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR, Ketua Umum PEROSI atau Perhimpunan Osteoporosis Indonesia.
Anak-anak dan remaja:
- Latihan fisik akan meningkatkan kepadatan tulang 1-6 persen setiap 6 bulan.
- Latihan bisa dilakukan minimal 40 menit setiap hari.
- Latihan yang bisa dilakukan seperti olahraga weight-bearing, berjalan, berlari, skipping, dan sebagainya.
Dewasa:
- Latihan fisik pada orang dewasa akan mencegah penurunan massa tulang, kekuatan otot, dan postur tubuh.
- Latihan bisa dilakukan 30-40 menit, 3-5 kali seminggu.
- Adapun latihan fisik berupa weight-bearing, tahanan, dan disesuaikan secara individual.
Lanjut usia:
- Latihan fisik pada lanjut usia akan mempertahankan tonus, kekuatan otot, dan memperbaiki keseimbangan.
Baca Juga: Cegah Osteoporosis Hingga Kanker, Inilah Deretan Manfaat dari Kubis Ungu, Kepoin yuk!
- Latihan bisa dilakukan minimal 30-60 menit. Latihan aerobik sedang juga bisa jadi pilihan, lakukan setiap hari 150-300 menit per minggu.
- Bentuk latihan untuk lansia juga tergantung usia dan kondisi kesehatan, bersifat aerobik, tahanan, dan weight-bearing.
Selain olahraga, osteoporosis dapat dicegah dengan mengonsumsi kalsium yang cukup.
Sebaiknya konsumsi kalsium 1.000 mg per hari (1.200 mg/hari untuk lansia), vitamin D 600 IU, protein, kalium, kolagen, dan mineral.
(*)
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |