Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Siapa sih yang tidak tahu sayuran kacang panjang?
Kacang panjang adalah salah satu jenis sayuran yang umum kita jumpai.
Bukan hanya enak, tapi kacang panjang juga sangat kaya akan manfaat kesehatan.
Mengutip laman Kontan.co.id, buku Ensiklopedia Obat-Obatan Alami menjelaskan kalau kacang panjang mengandung vitamin A, B1, B2, C, protein, tiamin, riboflavin, fosfor, zat besi, potassium folat, magnesium, mangan, sodium, karbohidrat, dan kalsium.
Dengan kandungan tersebut, kacang panjang bisa untuk meningkatkan stamina, melancarkan pencernaan, mencegah kanker, sampai menurunkan kadar kolesterol.
Kaya akan manfaat kesehatan, tapi kita tidak boleh sembarangan mengonsumsi kacang panjang.
Terutama untuk bayi, kacang panjang ternyata tidak boleh asal diberikan.
Memang, setelah melepas ASI eksklusif di usia 6 bulan, biasanya bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI atau MPASI.
Disarankan pula kalau bayi diperkenalkan dengan beragam bahan makanan dan rasa agar kelak ia suka dengan beragam asupan.
Keanekaragaman bahan makanan ini sekaligus berguna untuk memperkaya zat gizi MPASI.
Akan tetapi, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya ditunda untuk diperkenalkan kepada bayi, salah satunya kacang panjang.
Dilansir Grid.ID dari Nakita.ID, hal ini lantaran kacang panjang termasuk jenis sayuran yang bertekstur kasar.
Bayi belum mampu mencerna makanan dengan baik.
Oleh karenanya, sayuran dengan tekstur kasar seperti daun singkong, genjer, kacang panjang, sawi, dan sebagainya harus ditunda.
Beberapa jenis sayuran di atas baru boleh diperkenalkan setelah bayi berusia setahun.
Sayur kangkung dan kembang kol juga sebaiknya jangan terlalu dini diperkenalkan kepada bayi karena seratnya tergolong kasar.
Sebaiknya perkenalkan ketika bayi sudah berusia 9 bulan saja.
Itulah beberapa jenis sayuran yang sebaiknya ditunda untuk dicampur dalam MPASI.
(*)
Source | : | Kontan.co.id,Nakita.ID |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |