Grid.ID - Banyaknya telur dengan kualitas buruk beredar di pasaran, ada cara khusus untuk pastikan kualitas telur.
Penampilannya sulit dideteksi, telur kualitas jelek dari pedagang nakal sering menipu ibu-ibu hingga.
Namun ternyata ada cara jitu deteksi telur kualitas jelek dari pedagang nakal yang merugikan banyak orang.
Di zaman sekarang ini, kita harus jadi pembeli yang lebih pintar dari penjual.
Salah satunya saat membeli telur di pasaran.
Ya, coba deh jangan hanya percaya pada pedagang.
Coba lakukan sendiri tes telur ini di rumah.
Baca Juga: Arti Mimpi Tentang Telur Merupakan Tanda Bahwa Seseorang Mendambakan Perubahan Hidup, Benarkan?
Caranya tinggal rendam telur dalam air seharian.
Kalau hal ini sampai terjadi, segera buang karena efeknya bisa berbahaya banget.
Coba Rendam Telur dalam Air
Tahukah Anda kalau telur yang beredar di pasaran tidak selamanya aman kita konsumsi, lo.
Soalnya banyak telur tak segar yang dijual pedagang nakal.
Tujuannya tentu saja demi meraup keuntungan besar.
Nah, Salah satu cara paling mudah melihat kualitas telur adalah dengan merendamnya dalam air atau yang disebut uji apung.
Yang harus kamu lakukan adalah mengisi mangkung dengan air dan meletakkan telur di dalamnya.
Jika mereka tenggelam ke dasar, maka artinya telur itu segar.
Jika telurnya berumur beberapa hari tetapi masih enak untuk dimakan, mereka akan berdiri tegak di bagian bawah di salah satu sudut mangkuk.
Sebaliknya, jika telur terlihat mengapung, maka kamu harus membuangnya.
Selain itu, kita juga bisa menggunakan bantuan lampu penerang.
Pegang telur pada sumber cahaya yang terang, seperti lilin (tes ini juga dikenal sebagai tes lilin) atau lampu baca.
Kamu akan melihat kantong udara di sisi bulat telur.
Jika kantong udara telihat lebih tipis, maka telur tersebut segar dan dapat dimakan.
Tetapi jika kantung udara besar dan kuning telur lebih gelap, maka telur tidak sehat dan harus dibuang.
Cara Benar Merebus Telur
1. Gunakan air dingin atau panas?
Saat memasukkan telur ke dalam panci dalam kondisi air sudah panas memang membutuhkan waktu yang lebih cepat.
Tetapi dengan cara itu justru membuat telur jadi retak karena terguncang oleh didihan air panas sehingga cangkang mudah retak.
Jika cangkang retak, biasanya putih telur akan keluar dari sela-sela retakan, sehingga membuat tampilan tampak tak bersih dan cantik.
Cara yang tepat adalah dengan menggunakan air suhu sedang, meski butuh waktu lebih lama tetapi telur tidak akan retak.
2. Waktu merebus telur
Kuning telur akan menjadi lebih keras setelah direbus kurang lebih 6 menit.
Untuk menghilangkan bakteri yang menempel pada telur tambahkan 2 sampai 4 menit agar bakteri benar-benar hilang.
Namun jika kamu terlalu lama merebus telur juga bukan cara yang benar.
Sebab kandungan nutrisi dan mineral pada telur akan berkurang.
Efek buruk lainnya jika merebus telur terlalu lama maka akan mengalami degenerasi protein yang justru berdampak pada kesehatan.
3. Cara cegah telur retak
Jika sudah memasukkan telur pada air dingin tetapi masih saja retak, coba diberi udara dengan menggunakan jarum.
Atau kamu juga bisa gunakan irisan jeruk nipis agar kulit telur tak retak dan miliki tampilan yang indah saat dikupas.
Caranya cukup mudah, kamu hanya perlu tambahkan irisan jeruk secara bersamaan saat air mulai dipanaskan.
Selamat mencoba, ya!
Cara Agar Telur Tidak Bopeng
Bagaimana caranya agar putih telur rebus tidak menempel pada cangkangnya?
Sebenarnya banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Dilansir dari Reader’s Digest online, Senin (13/8) cara paling mudah yang bisa dilakukan agar putih telur rebus tidak menempel pada cangkangnya adalah dengan menambahkan garam pada air yang digunakan untuk merebus telur.
Dengan menambahkan garam pada air yang digunakan untuk merebus telur, cangkang telur akan terkelupas sempurna.
Tampilan telur rebus pun bisa lebih mulus tanpa bopeng.
Artikel ini telah tayang di Sajiansedap.com dengan judul
(*)
Innalillahi, Rombongan Bus SMP Kecelakaan Usai Dihantam Mundur Truk di Tol Pandaan-Malang, Begini Kronologinya
Source | : | sajiansedap.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Maria Novika |