Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Belakangan ni, Awkarin mengaku sedang menggeluti hobi olahraga air yaitu diving.
Ketertarikannya dengan olahraga ini dimulai ketika dirinya sedang berlibur di Labuan Bajo beberapa bulan lalu.
“Kayaknya sejak 4-5 bulan yang lalu ya lupa gue juga, pokoknya pas pertama kali nyebur ke laut Labuan Bajo langsung jatuh cinta,” tulisnya dalam Instagram @awkarin.
Selain itu, selebgram berusia 23 tahun ini juga mengungkapkan bahwa ketika menyelam laut, ketakutan di dalam dirinya justru hilang.
Karena kecintaannya terhadap diving, Awkarin pun sudah menyelami beberapa lautan di Indonesia.
Selanjutnya, wanita dengan nama asli Karin Novilda Sulaiman itu berencana ingin mengunjungi Pulau Banda Neira.
“BANDA NEIRA fix in expedition for hammer sharks! (dalam ekspedisi untuk hiu martil),” lanjutnya.
Melansir laman Kemenparekraf, Banda Neira adalah salah satu dari sepuluh pulau vulkanik di Kepulauan Banda, Provinsi Maluku.
Terletak di timur Indonesia, pulau ini memiliki pemandangan alam yang eksotis dan masih terjaga kelestariannya.
Jika kamu punya hobi diving seperti Awkarin, Banda Neira adalah tempat menyelam yang sangat tepat dan telah diakui internasional.
Berikut adalah beberapa fakta tentang Banda Neira yang telah Grid.ID kutip dari Tribun Travel via Kompas.com.
Penghasil buah pala satu-satunya di dunia
Walau kini ada banyak daerah penghasil buah pala, dulunya Banda Neira adalah satu-satunya penghasil buah pala di dunia.
Ratusan tahun yang lalu, segenggam buah pala bisa bernilai setara dengan segenggam emas dan hanya bisa ditemukan di Banda Neira.
Diperebutkan oleh Benda, Inggris dan warga lokal
Adanya rempah di Banda Neira membuat Banda Neira diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan bahkan warga setempat.
Dulu, diketahui Belanda ingin menguasai Banda Neira sehingga kedatangannya tidak disukai warga lokal.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Inggris dengan melatih dan membantu rakyat Banda untuk melawan Belanda.
Akibatnya, pada tahun 1609, terjadi perang yang melibatkan rakyat Banda dengan bantuan Inggris melawan tentara Belanda.
Pulau Run, Banda Neira ditukar dengan Nieuw Amsterdam yang kini menjadi Manhattan
Sejak tahun 1652 hingga 1654, Belanda dan Inggris berperang untuk menguasai perdagangan dunia.
Perang yang kedua pun berlanjut di tahun 1655 hingga akhirnya muncul Trektat Breda pada tahun 1667.
Salah satu isi Trektat Brada adalah Inggris harus mengakhiri kekuasaan di Pulau Run, Kepulauan Banda, dan menyerahkannya pada Belanda.
Sebagai gantinya, koloni Belanda yang ada di Nieuw Amsterdam akan diserahkan ke Inggris.
Tempat pengasingan Bung Hatta dan Sultan Sjahrir
Bung Hatta dan Sultah Sjahrir pernah diasingkan oleh colonial Belanda sebagai tahanan politik pada 1936.
Alasan keduanya dibawa ke Banda Neira adalah supaya sikap mereka pada pemerintah Belanda melunak, namun usaha itu gagal. (*)
Source | : | Kompas.com,Instagram,kemenparekraf.go.id |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |