Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Setelah menikah dengan Indra Priawan, Nikita Willy kerap ditanya netizen kapan hamil.
Pasalnya, Nikita tak kunjung mendapat momongan hingga enam bulan setelah menikah.
"Kok enggak program baby? Memang enggak ingin punya baby dan lain-lain. Jawabannya kita adalah kita sama sekali enggak menunda dari awal pernikahan," jelas Nikita dalam Youtube Nikita Willy Official yang dikutip via Kompas.com.
Karena alasan ini, Nikita dan Indra akhirnya memilih program inseminasi atau IUI supaya cepat dapat momongan.
Dalam prosesnya, Nikita tidak selalu berhasil karena setelah dua minggu inseminasi ternyata dirinya mengalami menstruasi.
Nikita juga terpaksa harus menunda program inseminasi di bulan berikutnya karena harus menerima vaksin Covid-19 dosis kedua.
"Setelah program kemarin gagal, akhirnya aku vaksin (kedua) dan dokter menyarankan kalau mau program baby sebaiknya satu bulan setelah vaksin," ucap Nikita.
Perjuangan akhirnya membuahkan hasil, di program inseminasi berikutnya Nikita Willy dinyatakan positif hamil.
Melansir Parapuan, diketahui bahwa ada tiga program hamil yaitu hamil alami, inseminasi dan bayi tabung.
Untuk mengetahui perbedaan inseminasi dan bayi tabung, simak pembahasan dari dr. Benediktus Arifin, MPH, SpOG(K) yang dikutip dari Nakita.id.
Menurut dr. Benediktus, inseminasi atau Intrauterine Insemination (IUI) adalah program medis di mana sel sperma pria dengan kualitas terbaik di masukkan ke dalam rahim perempuan.
Gunanya adalah supaya proses pembuahan sperma pria terhadap sel telur perempuan lebih mudah.
Jadi, inseminasi diawali dengan proses mengeluarkan sperma pria pada sebuah wadah atau tempat penampungan.
“Sperma yang ideal adalah yang tidak dikeluarkan selama 3-7 hari. Lalu, sperma akan diambil menggunakan pipet dan dimasukkan ke tabung reaksi. Langkah berikutnya, tabung reaksi kemudian seperti dicuci dalam kecepatan tinggi,” jelasnya.
Tujuan dari proses ini adalah untuk menyeleksi sperma mana yang terbaik dan bisa dilanjutkan untuk proses inseminasi.
Sperma yang terbaik sendiri adalah sperma yang bisa berenang dan naik ke atas tabung reaksi walaupun sudah ‘dicuci’ dengan kecepatan tinggi.
Setelah menemukan sperma dengan kualitas terbaik, selanjutnya adalah dengan memasukkan sperma ke dalam rahim.
Dengan program inseminasi ini, peluang kehamilan pun akan semakin besar dibandingkan dengan hamil alami. (*)
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID,Parapuan |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |