Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Mengunjungi taman bermain menjadi salah satu pilihan liburan yang tepat.
Bermain wahana ekstrim juga bisa menjadi salah satu cara melepas stres karena memacu adrenaline.
Namun, wahana ekstrim juga bisa menjadi malapetaka jika terjadi kerusakan pada permainannya.
Seperti yang baru saja dialami seorang gadis berusia 19 tahun yang tewas usai bermain wahana ekstrem.
Melansir laman Mirror, kejadian ini terjadi di salah satu taman bermain ternama di wilayah Jizzakh, Uzbekistan.
Pendulum adalah salah satu wahana primadona yang paling banyak digemari para pengunjung.
Dilansir Grid.ID dari World of Buzz, ketika sedang berjalan dengan belasan penumpang, wahana berbentuk pendulum ini tiba-tiba saja mengalami kerusakan.
Tak tanggung-tanggung, kerusakan yang terjadi ketika pengunjung tengah dilontarkan ke udara dengan sudut 360 derajat.
Pada saat pengunjung berada di puncak lontaran, pemberat pendulum tiba-tiba saja patah dan membuat pengunjung yang menaikinya terlempar ke udara bersama dengan badan pendulum.
Sempat terlempar ke udara beberapa detik, pendulum tersebut akhirnya menghantam tanah dengan belasan pengunjung masih berada di wahana tersebut.
Sontak saja kejadian tersebut membuat para pengunjung lainnya berteriak histeris dan panik.
Video rekaman salah satu pengunjung saat kejadian ini terjadi pun sempat viral di berbagai media sosial.
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh pihak kepolisian setempat, kejadian ini memakan korban belasan pengunjung.
Salah satunya adalah seorang gadis berusia 19 dengan inisial MH yang tewas seketika dari kejadian ini.
Tewasnya seseorang saat bermain wahana esktrim bukan sekali ataupun dua kali terjadi, tetapi cukup sering.
Nasib nahas lainnya juga dialami seorang wanita, 47, yang ditemukan tewas saat naik roller coaster dengan arteri robek dan menderita pendarahan internal.
Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Sabtu (30/10/2021), Dawn Jankovic ditemukan tidak responsif setelah mengendarai "The Voyage" dengan putranya yang masih remaja di taman Safari Holiday World & Splashin di Indiana, Amerika Serikat pada 4 Juni.
Jankovic meninggal di rumah sakit.
Awal penyelidikan belum diketahui penyebab kematiannya, sampai laporan otopsi dirilis pada Rabu, (7/7/2021).
Dalam laporan itu, Koroner Dubois County Katie Schuck menyebutkan penyebab kematian Jankovic sebagai kombinasi dari pendarahan internal yang parah, robeknya arteri, dan kekuatan dari roller coaster.
Kencangnya laju roller coaster tampaknya menyebabkan avulsi arteri toraks interna kanan.
TribunTravel melansir dari the sun, Taman Safari Holiday World & Splashin ditutup sementara setelah Jankovic ditemukan tidak responsif "demi menghormati keluarga."
Namun, taman sejak itu mengumumkan bahwa pemeriksaan roller coaster telah dilakukan, dan ditentukan bahwa wahana itu beroperasi seperti biasanya.
Putra Jankovic yang berusia 17 tahun, Gunnar Merker, mengatakan kepada Fox 8 bahwa Jankovic adalah ibu yang penuh kasih dan bahwa dia baik-baik saja sepanjang hari sebelum tragedi di coaster.
"Dia suka pergi ke berbagai tempat, taman, dan semua itu," katanya.
"Dia adalah seorang ibu pekerja keras ... Dia mencoba yang terbaik untuk mendukung saya dalam semua cara yang berbeda."
Ayah Gunnar, Gary, mengatakan kepada outlet itu bahwa ibu dan anak itu suka pergi ke taman hiburan bersama.
"Dia dan anaknya sama-sama penggemar roller coaster," katanya.
"Mereka pergi ke taman hiburan yang berbeda. Itu urusan mereka," ujarnya.
(*)
Masyaallah! Presiden Prabowo Beri Hadiah Rp 100 Juta untuk Mbah Guru yang Viral Ngajar Matematika Lewat Tiktok, Netizen Ikut Girang
Source | : | Kompas.com,World of Buzz |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |