Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina yang akan terjadi lagi jelang akhir tahun 2021.
Sebagaimana diketahui, La Nina merupakan fenomena mendinginnya suhu muka laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur hingga melampaui batas normal.
Biasanya, kondisi ini dipengaruhi sirkulasi udara global yang mengakibatkan udara lembab yang mengalir lebih kuat dari Samudera Pasifik ke arah Indonesia.
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati monitoring terhadap perkembangan terbaru sudah dilakukan.
Hasilnya, dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur menunjukkan nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina yaitu sebesar -0.61 pada dasarian I Oktober 2021.
Oleh karena itu, Dwikorita Karnawati mengingatkan, pemerintah harus memberi perhatian lebih pada dua sektor paling terdampak yakni pertanian dan perikanan.
"Dampaknya akan mengancam ketahanan pangan karena berpotensi merusak tanaman akibat banjir, hama dan penyakit tanaman."
"Selain itu, mengurangi kualitas produk karena tingginya kadar air," ujar Dwikorita dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (29/10/2021) lalu.
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana |