Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Semut merupakan salah satu serangga yang kerap kali ditemui di rumah ataupun di lingkungan sekitar.
Terkadang, kehadiran semut bisa mengganggu kenyamanan.
Pasalnya, semut bisa dengan sangat cepat menghampiri makanan dan bisa pula hinggap dianggap anggota tubuh hingga menyebabkan rasa gatal.
Disamping itu, semut juga bisa merusak estetika tanaman yang berada di kebun.
Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Sabtu (30/10/2021), ada beberapa masalah yang disebabkan semut di taman.
Beberapa semut memelihara hubungan yang saling menguntungkan dengan kutu daun, yang memang merusak tanaman.
Saat kutu daun kecil memakan nutrisi tanaman, mereka menghasilkan produk sampingan manis yang dikenal sebagai embun madu, yang diinginkan semut sebagai makanan.
Sebagai gantinya, semut merawat dan melindungi kutu daun dari pemangsa dan parasit, mereka pada dasarnya "membudidayakan" kutu daun.
Tanaman yang sedang berjuang kadang-kadang disalahkan pada semut yang menutupi, tetapi mereka biasanya merupakan pihak kedua yang bersalah, perhatikan baik-baik dan Anda mungkin akan melihat banyak kutu daun.
Semut juga dapat merusak estetika bunga potong, dan semut yang bersarang di tanah kadang-kadang dapat merusak tanah hingga sistem akar spesimen semak dapat terganggu, atau terowongan semut yang luas dapat mempercepat erosi.
Jadi ada beberapa alasan mengapa Anda ingin menyingkirkan serangga yang tidak berbahaya ini. Namun, sebelum Anda melakukannya, pertimbangkan juga manfaatnya.
Kendati demikian, semut juga memiliki beberapa manfaat di taman.
Semut memang memiliki beberapa kebaikan di kebun seperti berikut ini.
Semut adalah predator alami yang memakan telur dan larva beberapa hama perusak.
Semut adalah penyerbuk. Peran ini menjadi semakin penting karena penyerbuk lain telah terancam.
Meskipun tidak seefektif lebah madu, semut mentransfer serbuk sari saat mereka bergerak dari satu tanaman ke tanaman lainnya.
Semut menganginkan tanah dengan menggali terowongan. Terutama di tanah yang padat, terowongan semut membantu mengangkut udara, air, dan nutrisi ke akar tanaman,
Sebagian besar, semut taman kecil, berwarna merah atau hitam, relatif tidak berbahaya di taman, sedangkan semut tukang kayu yang lebih besar dari semut api menimbulkan risiko yang lebih nyata.
Apa penyebab ada semut di taman?
Terkadang hal-hal yang Anda gunakan untuk merawat kebun memiliki efek samping yang tidak menguntungkan. Tumpukan kompos yang Anda beri, menjadi sebuah hal yang menarik semut.
Untuk mencegah semut, pertahankan tumpukan kompos yang panas, menggunakan rasio bahan hijau dan cokelat yang tepat. Tumbler kompos yang ditinggikan juga dapat mencegah infestasi semut.
Lapisan tebal mulsa serpihan kayu penting untuk menekan gulma dan mempertahankan kelembapan di kebun, tetapi juga menciptakan habitat yang nyaman bagi banyak spesies, salah satunya semut.
Jika ini membuat Anda takut menggali tanah karena takut menemukan sekawanan semut yang marah, cobalah gunakan mulsa anorganik seperti batu yang dihancurkan, atau kain lanskap sintetis.
Namun, bahan-bahan ini tidak akan menyuburkan tanah, jadi Anda mungkin masih harus menambahkan kompos atau pupuk kandang saat menanam.
Namun, anda tidak perlu khawatir jika melihat kehadiran semut di rumah ataupun di taman anda.
Ada beberapa cara efektik untuk mengusir semut dengan bahan-bahan yang mudah.
Daripada harus menyemprot banyak obat-obatan untuk mematikan semut, lebih baik memakai cara alami untuk membuat semut tak datang lagi ke rumah.
Caranya, taburkan bubuk kopi di area yang sering dijamah semut dan area yang diinginkan Moms agar tak dijamah semut.
Dengan begitu semut akan menghindari area tersebut hanya karena efek aroma taburan bubuk kopi.
Sedangkan cara lain mengusir semut di seluruh taman yaitu dengan menyemprotnya dengan minyak hortikultura berbasis jeruk.
Minyak ini beracun bagi semut, dan baunya menghancurkan jejak aroma mereka dan sering mengusir mereka.
Bahkan campuran sederhana 50-50 lemon dan air kemungkinan akan mengusir semut.
Selain itu, menjaga tanah cukup bersih dari bunga yang jatuh dan puing-puing lainnya juga akan menghilangkan habitat yang disukai semut.
(*)
Source | : | Grid.ID,KOMPAS.com |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Nesiana |