Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Kasus meninggalnya Gilang Endi atau GE, mahasiswa Program Studi (Prodi) Keselamatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi UNS masih menyita perhatian publik.
Hingga kini, publik masih menuntut agar kasus ini diusut dengan tuntas.
Dikutip Grid.ID dari TribunSolo.com pada Selasa (2/11/2021), Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Pujo menjelaskan bahwa ada dugaan kekerasan yang menyebabkan Gilang Endi meninggal dunia.
"Kasus GE diduga adanya penganiayaan, saat ini masih kami lakukan penyelidikan dan proses masih dilaksanakan sampai dengan pendalaman alat bukti,' jelasnya.
Dugaan itu bersumber dari hasil autopsi jenazah Gilang Endi.
"Visum luar dan dalam, terbukti ada luka. Kalau visum luar adanya luka pada kepala," lanjutnya.
Kendati begitu, pihak kepolisian belum menentapkan apakah ada tersangka dalam kasus ini.
"Untuk penetapan tersangka, masih menunggu hal-hal terkait pemenuhan alat bukti yang saat ini sudah ada tapi perlu pendalaman," jelasnya.
Kepergian Gilang memang menyisakan luka di benak keluarganya.
Namun, baru-baru ini, terkuak alasan Gilang bergabung dengan menwa UNS.
Dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com pada Selasa (2/11/2021), hal itu diungkap oleh sepupu Gilang, Novarina Ekapuri.
Menurut pengakuannya, ia pernah mendengarkan cerita Gilang mengenai alasan bergabung dengan menwa.
"Pernah ngobrol, dulu kita sempat tanya kenapa pengin masuk Menwa, katanya pengin melatih fisik dan mentalnya," jelasnya.
Selain itu, ia mengungkap bahwa saudara sepupunya itu sempat memiliki cita-cita untuk masuk sekolah dinas.
"Sebenarnya dulu itu Mas Gilang pengin sekali masuk sekolah di ikatan dinas API Madiun," lanjutnya.
"Jadi mungkin dia masih ingin melanjutkan cita-citanya di ikatan dinas makanya dia mengikuti organisasi Menwa itu," sambungnya.
Meski sudah bergabung selama 3 semester, Gilang tak pernah bercerita mengenai ada atau tidaknya kekerasan dalam kegiatan tersebut.
Hal itu membuat keluarga yakin bahwa Gilang akan baik-baik saja selama mengikuti kegiatan menwa.
"Dari semester satu sampai semester tiga, kalau untuk masalah seperti itu (dugaan kekerasan) enggak pernah cerita. Kalau pernah ada seperti itu dan Mas Gilang cerita ke keluarga, otomatis pihak keluarga akan melarang ikut organisasi Menwa. Tapi sejauh ini tidak ada cerita seperti itu dari almarhum," kata Novaria.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | Tribunnews.com,TribunSolo.com |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Deshinta N |