Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Di zaman modern saat ini, tak sedikit orang masih mempercayai penanggalan Jawa sebagai panutan hidup.
Penanggalan Jawa atau weton ini memiliki makna tertentu yang dipercayai masyarakat, khususnya orang Jawa.
Orang Jawa percaya weton lahir dapat menjadi panutan dalam menentukan jodoh, kesehatan, kemakmuran, bahkan menentukan hari pernikahan, dan lainnya.
Diketahui, dari tujuh hari yang ada, terdapat 5 pasaran yaitu Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.
Pasaran adalah siklus dari energi langit yang mempengaruhi psikologis seseorang
Mengutip Intisari Online, ada tiga weton yang ditakdirkan menjadi bos besar.
Namun bukan tanpa syarat untuk mewujudkannya tetap diperlukan ketekunan, kerja keras, dan doa.
Mereka yang terlahir sebagai seorang bos ini terlihat dari karyawan yang makmur dan nyaman dengan kepemimpinannya.
1. Sabtu Pon
Watak Sabtu Pon dikenal sebagai orang yang teliti dan sabar.
Mereka cocok menjadi bos dan mendirikan usaha yang disusun sesuai perencanaan.
Saat mendirikan perusahaan, Sabtu Pon dapat menjadi bos yang berdedikasi penuh untuk karyawannya.
Tak hanya ingin sukses sendiri, ia juga membuat karyawannya merasa nyaman dan mengajarkan teknik untuk pengembangan diri mereka.
Sabtu Pon juga akan mendapat keberuntungan dan rezeki saat mengelola perusahaan sendiri, terutama bidang budidaya perikanan, usaha perahu atau kapal, petani, peneliti, seniman, peternak, arsitektur, dan wirausahawan.
2. Rabu Pahing
Sosok Rabu Pahing ditakdirkan menjadi pemimpin yang kuat.
Bila menjadi bos, dapat membawa keberuntungan bagi dirinya atau mereka yang dipimpinnya.
Pasalnya, akan sangat cocok jika membangun usaha dan menjadi bos bagi usahanya itu.
Jika menjadi bawahan, akan menjadi pertentangan dengan atasannya.
Mereka tidak segan memberontak bila usahanya tak dihargai, maka akan lebih baik jika mendirikan sendiri.
Pasalnya dipercaya bahwa rezekinya akan lebih banyak, bahkan bisa menghidupi banyak orang.
3. Selasa Legi
Sosok weton Selasa Legi tak cocok menjadi bawahan orang lain karena akan menekan atasan dan memberikan perlawanan.
Dicap memberontak pada atasannya, bukan tidak mungkin Selasa Legi bisa dipecat atau mengundurkan diri.
Maka akan lebih cocok bila mereka bekerja sebagai pengusaha atau pengajar, pemimpin, atau usahawan.
Pasalnya, pekerjaan tersebut akan memberi pengalaman, pendewasaan, dan rezeki yang berlimpah.
Sosok Selasa Legi juga pandai mengatur segala sesuatu dan mengayomi, maka kesuksesan dan keadaan finansial akan terjamin nantinya.
Mereka juga tidak akan merasakan naik turunnya finansial bila pekerjaan sesuai dengan karakter dan wataknya.
Dalam hal sosial, sosok ini juga pantas menjadi pemimpin seperti kepala desa, ketua organisasi, camat atau bupati, dan lainnya.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nurul Nareswari |