Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Baru-baru ini, berita mengejutkan datang dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pasalnya, seorang tukang parkir yakni GP (36), meregang nyawa di tangan keponakannya sendiri, AH (41).
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Jumat (5/11/2021), pembunuhan yang terjadi pada 17 Oktober 2021 itu dipicu oleh sakit hati AH pada GP.
Menurut pengakuannya, ia tega membunuh pamannya sendiri lantaran sakit hati karena GP menguasai lahan parkir sehingga jatah AH berkurang.
"Korban (GP) ini paman dari tersangka (AH), awalnya karena uang pungutan parkir yang biasa dikelola oleh AH selama 10 tahun, korban masuk di tiga tahun terakhir. Jadi jatah yang diterima AH berkurang dengan adanya GP ini," ungkap Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bogor AKBP Harun.
Tak sendirian, AH pun menyewa pembunuh bayaran yakni ND dan DA untuk menghabisi nyawa pamannya.
Namun, pembayaran yang diterima oleh ND dan DA tidak sesuai dengan yang dijanjikan oleh AH.
"Dijanjikan Rp 5 juta oleh AH, tapi pembayarannya pun baru diterima Rp 1 juta. Jadi ini pembunuh bayaran. Otak dari pembunuhan ini adalah AH alias keponakan korban," lanjutnya.
Dikutip Grid.ID dari TribunnewsBogor.com pada Jumat (5/11/2021), pembunuhan ini diketahui sudah direncanakan selama satu tahun oleh AH.
"Perencanaan pembunuhan ini sudah dilakukan 1 tahun sebelumnya," jelas Harun.
Awalnya, AH yang menguasai lahan parkir bisa mendapatkan Rp 110 juta perbulan.
Namun, sejak GP menguasai tempat parkir tersebut, AH hanya menerima Rp 77 juta setiap bulannya.
Hal itupun membuat AH gelap mata dan bertekad menghabisi nyawa pamannya.
Mengenai pembunuhan tersebut, pelaku melukai leher, punggung, dan juga paha korban dengan senjata tajam.
Korban pun langsung meninggal dunia di tempat kejadian.
"Jadi korban ini adalah seorang penjaga parkir di daerah Metland, tersangka seorang penjaga parkir juga. Korban (P) sendiri adalah paman dari tersangka (AH)," jelas Harun.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Deshinta N |