Laporan Wartawan Grid.ID, Hana Futari
Grid.ID - Kepergian aktor Adi Firansyah untuk selamanya begitu mengiris hati orang-orang terdekat, termasuk pihak keluarga.
Terlebih, setelah 12 tahun Adi Firansyah meninggal dunia, diketahui bahwa keluarganya hidup kekurangan.
Hal tersebut lantaran semasa hidupnya, pria yang sempat dikabarkan menjalin hubungan percintaan dengan Mayangsari itu bertindak sebagai tulang punggung.
Tak heran apabila keluarganya hidup susah ketika Adi Firansyah meninggal dunia.
Dikutip Grid.ID dari sajiansedap.com, bahkan, adik Adi Firansyah, Andriansyah harus rela menjadi juru parkir demi membiayai kebutuhan keluarganya.
Andriansyah mengaku jika saat ini keluarganya hidup serba kekurangan.
Andriansyah pun mengaku sudah melakukan segalanya untuk menggantikan posisi sang kakak dalam mencari nafkah untuk keluarga.
Sayangnya, upaya Andriansyah tak berbuah manis.
Saking butuhnya uang, Andriansyah yang dulu berprofesi sebagai asisten pribadi Adi Firansyah, kini beralih menjadi seorang juru parkir di daerah Bekasi.
"Semenjak nggak ada almarhum mah, berubah banget. Ya, sudah berusaha kemana-mana sampe casting atau apa, akhirnya malah jadi juru parkir," ungkap Andriansyah.
Pekerjaan juru parkir ini telah digeluti Andriansyah selama kurang lebih 10 tahun.
Andriansyah sendiri mengungkap jika dirinya memiliki keinginan menjadi artis seperti sang kakak.
Namun sayangnya takdir tak mengantarkan adik Adi Firansyah pada impiannya itu meskipun sudah menjalani berbagai casting.
Bahkan, saking sulitnya ekonomi keluarga, Andriansyah pun tidak bisa merawat makam sang kakak dengan baik karena kekurangan biaya.
Dikutip Grid.ID dari Nakita.id, Adi Firansyah meninggal dunia dalam kecelakaan motor di kawasan Cikunir, Bekasi.
Adi Firansyah mengembuskan napas terakhir pada 23 Desember 2006 ketika usianya masih 22 tahun.
Sebelum meninggal dunia, Adi Firansyah dikabarkan menjalin hubungan percintaan dengan Mayangsari.
Bahkan sempat diisukan bahwa Adi Firansyah adalah ayah biologis dari anak Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo, Kirani Trihatmodjo.
(*)
Source | : | Sajian Sedap,Nakita |
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Nurul Nareswari |