Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Makam seorang remaja di Gresik dibongkar setelah 2 bulan dikuburkan.
Melansir dari Kompas.com, pembongkaran makam itu dilakukan agar jenazah SF (16) bisa di autopsi.
Makam SF diketahui berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, Gresik.
Autopsi tersebut dilakukan pada Rabu (17/11/2021).
Rupanya hal tersebut juga sesuai dengan permintaan keluarga yang menganggap ada kejanggalan dalam kematian SF.
Sebagaimana diketahui, SF meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan di Jalan Raya Tenaru, Desa Cangkir, Kecamatan Driyorejo, pada (12/09/2021).
Selain untuk menindaklanjuti laporan pihak keluarga, autopsi ini juga akan membuktikan penyebab meninggalnya korban.
"Setelah dilakukan otopsi dan hasilnya keluar, akan kami lakukan gelar perkara dengan melibatkan pihak eksternal maupun internal. Ini agar bisa membuktikan mana yang benar," kata Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki, dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Rabu (17/11/2021).
Ayah korban, Sujiadi (52) menilai bahwa kecelakaan bukanlah penyebab meninggalnya sang buah hati.
Sujiadi curiga ada hal lain di balik kematian anaknya.
Pasalnya sebelum dimakamkan sempat ditemukan luka di tubuh anaknya.
Melansir dari Tribun Jatim, kejanggalan mengenai penyebab meninggalnya SF semakin kuat tatkala ayah korban ternyata juga sempat didatangi orang untuk diminta berdamai.
Bukan cuma berdamai, orang-orang tersebut juga meminta Sujiadi untuk mencabut laporan kasus ini.
Bahkan orang-orang itu juga tak gentar untuk menawarkan santunan berupa uang agar Sujiadi mau mencabut laporannya.
Bukan hanya terjadi pada Sujiadi, pihak keluarga saksi mata yakni RN juga menerima perlakuan yang sama.
"Anak saya jadi korban, dia juga korban. Saya kehilangan nyawa anak saya, dia hanya kehilangan sepeda motor katanya dibawa kabur orang pasca terjadi kecelakaan. Lah ini kok minta damai," teran Sujiadi dikutip Grid.ID dari Tribun Jatim (4/10/2021).
"Sekali lagi saya berharap, ada kejelasan atas peristiwa yang menimpa putra kedua saya. Karena terus terang, saya merasa ada yang janggal dari peristiwa ini," pungkas Sujiadi dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Rabu (17/11/2021).
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,Tribun Jatim |
Penulis | : | Bella Ayu Kurnia Putri |
Editor | : | Bella Ayu Kurnia Putri |