Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Pasangan suami istri di Rusia, Natalia Baksheva dan suaminya Dmitry Baksheev, ditangkap kepolisian karena membunuh pelayan restoran.
Penyebabnya bermula ketika Dmitry Baksheev digoda oleh seorang pramusaji restoran.
Lantaran cemburu buta melihat suaminya digoda, Natalia Baksheva menyuruh Dmitry Baksheev menghabisi nyawa wanita tersebut.
Karena karakter dan kondisi psikologis pikirannya, Dmitry hidup di bawah tekanan dari istrinya, jadi dia patuh.
Lalu Dmitry membunuh pelayan tersebut dengan menggunakan pisau yang selalu ia simpan di tasnya dan menikamnya dua kali tepat di dadanya.
Namun, tak butuh waktu lama, petugas kepolisian mengetahui pembunuhan ini, dan dengan segera mereka menelusuri si pelaku pembunuhan.
Penyelidikan menemukan bahwa Baksheev memotong-motong tubuh wanita itu dan berpose untuk narsis dengan bagian-bagian tubuh yang terpotong.
Dia membawa beberapa bagian tubuh ke rumah, beberapa dimasak, dan sisa-sisa tubuh pelayan itu ditemukan di lemari es dan freezernya.
"Para ahli genetika membuktikan bahwa semua sampel tersebut, milik wanita yang terbunuh," kata pernyataan itu.
Polisi juga menemukan setidaknya satu botol berisi sisa-sisa manusia yang diawetkan, dan 19 potong kulit manusia.
Berbeda dari pasutri kanibal yang mengoleksi bagian tubuh korbannya di kulkas, pasutri ini justru memasukkan daging manusia ke dalam kue.
Dikutip Grid.ID melalui Tribunnews.com, Sabtu (20/11/2021), kisah ini ketahuan ketika pasutri bernama Jorge Beltrao Negromonte da Silveira dan dua istrinya, Isabel Pires dan Olivera ditangkap pada bulan April 2012 di Garanhun, timur laut Brazil.
Melansir dari Dailymail, Minggu (16/12/18), disebutkan bahwa keduanya ditangkap oleh polisi karena terbukti sebagai kanibal.
Jorge divonis 71 tahun penjara karena pembunuhan berantai, penyembunyian mayat, fitnah, serta perampokan.
Sedangkan istrinya Pires divonis 68 tahun dan Olivera divonis selama 71 tahun.
Trio kanibal ini ditangkap dengan cara memikat wanita muda ke rumah mereka dan menawarkan pekerjaan sebagai pengasuh, sebelum akhirnya membunuh mereka.
Tak hanya membunuh, mereka juga melakukan hal-hal mengerikan pada daging korban, seperti membuatnya menjadi kue dan menjualnya, serta menyimpannya dalam lemari es.
Sebelum membunuh, mereka melakukan sebuah ritual 'pemurnian' yang mengerikan, sesuai tradisi sekte mereka.
Saat ditangkap polisi, mereka juga membuat pengakuan mengejutkan yang mengklaim pembunuhan ini adalah misi khusus untuk memurnikan dunia.
Mereka berpandangan bahwa korban akan melahirkan pencuri dan kriminal di masa depan, oleh karena itu, mereka membunuhnya untuk menyingkirkan energi negatif dari mereka.
Ketiga pelaku ini mengaku sebagai sekte yang mengajarkan pemurnian dunia, dan pengurangan penduduknya.
Baca Juga: Menang Pilkades, Pria di Polewali Mandar Ini Langsung Turunkan 'Hujan Uang' untuk Warga
Percaya bahwa dengan memakan daging korban akan menyucikan diri mereka karena telah melakukan pembunuhan.
Setidaknya, sudah ada 3 korban yang diketahui, beberapa di antaranya ada yang diundang untuk menerima nasihat dan mendengar 'firman tuhan'.
Sementara itu, Negromonte menikamnya dari belakang, kemudian melakukan pembunuhan.
Pada 2012 setelah dirinya ditangkap, detektif juga menemukan sisa-sisa dua wanita ditemukan di halaman belakang rumahnya.
Detektif juga menemukan buku 50 halaman berjudul, Revelation Of A Schizopheric, yang ditulis oleh Negromonte.
Di dalamnya, dia mengatakan dia mendengar suara-suara dan terobsesi dengan membunuh wanita.
Naskah 32 bab itu juga memuat kisah-kisah sihir hitam, siksaan, dan kanibalisme.
Setelah ditahan, Negromonte, Oliveira, yang tinggal bersamanya dan istrinya, diduga memberi tahu para petugas bahwa kue-kue yang mengandung daging manusia itu dijual ke bar dan restoran lokal, serta beberapa tetangga.
(*)
Source | : | Tribunnews.com,Dailymail.co.uk,Grid.ID |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari K |