Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Pernikahan sedarah atau inses merupakan pernikahan antara dua orang yang memiliki garis keturunan yang dekat.
Selain dari sisi agama, pernikahan sedarah adalah hal yang dilarang dalam kehidupan manusia.
Disamping itu, pernikahan sedarah menyebabkan anak yang dilahirkan mengalami cacat dan penyakit lainnya.
Namun, perkawinan sedarah dalam keluarga kerajaan justru dipandang sebagai cara untuk memastikan kemurnian genetik.
Cacat lahir yang disebabkan oleh perkawinan sedarah merajalela di keluarga kerajaan dari Rusia ke Portugal dan bahkan di Mesir kuno, di mana praktik pernikahan saudara dianggap sebagai perilaku saleh.
Salah satu anggota kerajaan yang mengalami cacat terparah yaitu Charles II 'The Bewitched'.
Charles II dari Spanyol menderita kelainan karena perkawinan sedarah orang tuanya.
Produk dari garis panjang perkawinan Habsburg (ayah dan ibu adalah paman dan keponakan), melahirkan Charles II yang dijuluki "The Bewitched".
Dia memiliki apa yang disebut Habsburg Jaw atau Habsburg Lip, ditandai oleh lidah yang besar, kurang gigitan, rahang bawah yang menonjol, dan bibir bawah yang tebal.
Secara teknis, kelainan bentuk ini dikenal sebagai prognathisme mandibula. Lidahnya membuatnya sulit tetap berada di dalam mulut dan menyebabkan air liur yang berlebihan.
Raja juga mengalami keterlambatan perkembangan yang parah. Dia disusui sampai berusia lima tahun, dan tidak pernah menerima pendidikan formal apa pun.
Bicaranya ditunda sampai ia berusia empat tahun, dan ia tidak bisa berjalan sampai usia delapan tahun.
Bahkan sebagai orang dewasa, komunikasinya teredam dan sulit dipahami.
Dia juga impoten, sehingga ketidakmampuannya untuk bereproduksi mengakhiri kekuasaan Habsburg pada mahkota Spanyol ketika raja meninggal pada usia 39 di tahun 1700.
Dinasti Habsburg telah melakukan kawin sedarah begitu lama sehingga salah satu leluhur Charles, Joanna dari Castille, muncul di pohon keluarganya sebanyak 14 kali.
Bahkan, Charles I lebih inbrida daripada seharusnya jika orang tuanya adalah kakak dan adik.
Selain rahang menonjol dan lidah besar, dikutip Grid.ID melalui Tribunnews.com, Kamis (25/11/2021), ada beberapa cacat fisik lain yang terjadi akibat pernikahan sedarah, sebagai berikut:
1. Kaki Pekuk
Inses menyebabkan anak dengan kondisi kelainan pada kaki yaitu tulang kaki yang cacat, tergelincir di bawah, dan cacat yang kondisinya jauh lebih parah.
2. Jari-jari Menyatu
Kondisi jari-jari kaki atau tangan menyatu, membuatnya terlihat seperti berselaput adalah kondisi yang dialami oleh anak hasil inses.
Suku Vadoma di Zimbabwe memiliki jumlah yang tinggi terhadap kondisi ini yaitu jari yang aneh mirip unggas.
3. Hemofilia
Beberapa kerajaan besar Eropa dan Rusia yang melakukan inses melihat keturunan mereka memiliki masalah dengan sulitnya pembekuan darah (hemofilia), sehingga luka yang sederhana dapat menyebabkan pendarahan serius yang dapat menyebabkan infeksi dan bahkan kematian.
4. Mikrosefali
Orang yang melakukan pernikahan inses yang meningkatkan kondisi yang disebut dengan microcephaly, di mana seorang anak lahir dengan kepala kecil yang sering berarti otak juga tidak berkembang.
5. Bibir Sumbing
Akibat inses adalah bibir sumbing yang terjadi di atap mulut tidak terbentuk dengan benar, dengan demikian bagian ke saluran sinus juga terbuka yang membuat sulit untuk makan, menelan, bernapas, dan bahkan sulit berbicara.
7. Tengkorak memanjang di bagian belakang
Kebiasaan kerajaan Mesir yang sangat bergantung pada inses menyebabkan tulang tengkorak memanjang di bagian belakang.
Raja Tut misalnya, dia mengalami bentuk tengkorak seperti itu, bibir atas sumbing dan tulang yang hilang pada kakinya dan skoliosis.
8. Albinisme
Orang dengan albinisme cenderung memiliki mata cahaya, kulit pucat, dan rambut putih dekat, bahkan jika berasal dari warisan berkulit gelap.
9. Asimetri Berat
Keturunan inses, terutama setelah banyak generasi inses, memiliki kedua sisi wajah yang tidak sama (asimetri). Mata bisa lebih tinggi atau lebih rendah, telinga mungkin tidak rata, dan mulutnya mungkin miring.
10. Tubuh Mini
Anak-anak keturunan inses memiliki masalah dengan ketidaksuburan dan akhirnya mereka melihat adanya penyakit Ellis-van Creveld. Penyakit ini terkait dengan dwarfisme (cebol), serta stunting dari ekstremitas dan masalah dengan jantung.
11. Ketidaksuburan
Anak-anak yang dihasilkan dari inses tidak selalu layak, entah janin gagal berkembang, atau anak-anak lahir mati. Dengan cara ini, hubungan inses seringkali tidak subur.
Jika seseorang berhasil memiliki anak melalui inses, infertilitas dapat diteruskan ke keturunan.
12. Skoliosis
Saat inses terjadi mereka mungkin memiliki anak yang memiliki kondisi karena kesamaan gen orang tua, seperti skoliosis jauh lebih mungkin terjadi.
13. Gangguan sistem kekebalan tubuh
Anak yang lahir dari inses cenderung sakit-sakitan. Meskipun hal ini mungkin terkait dengan malformasi kerangka, otot, atau organ tubuh, faktor utama adalah sistem kekebalan yang salah.
14. Kriptorkismus
Cyptorchidism terjadi ketika salah satu atau kedua testis tidak turun ke dalam skrotum yang bisa menyebabkan infertilitas serta berbagai gangguan reproduksi jika tidak diobati dini.
Cyptorchidism dapat disebabkan oleh duplikasi kromosom dan telah terbukti lebih umum terjadi pada anak-anak dengan hubungan inses.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Tribunnews.com,Grid.ID,Intisari Online |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Nesiana |