Namun, bahkan palu godam tidak bisa membuat retakan pada batu itu.
Hal itu karena temuannya bukanlah bongkahan emas.
Karena tidak bisa membuka 'batu' tersebut, namun tetap penasaran, David membawa bongkahan tersebut ke Museum Melbourne untuk diidentifikasi.
Bertahun-tahun kemudian, David baru mengetahui bahwa temuannya itu ternyata adalah meteorit langka, melansir Science Alert, Senin (22/11/2021).
"Itu memiliki tampilan yang terpahat dan berlesung," kata ahli geologi museum Melbourne Dermot Henry kepada The Sydney Morning Herald.
"Itu terbentuk ketika mereka melewati atmosfer, mereka meleleh di luar, dan atmosfer memahat mereka."
"Saya telah melihat banyak batu yang menurut orang adalah meteorit," kata Henry kepada Channel 10 News.
Faktanya, setelah 37 tahun bekerja di museum dan memeriksa ribuan batu, Henry menjelaskan hanya dua dari temuan yang ternyata benar-benar meteorit.
Dan temuan David adalah salah satu dari dua.
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?