Terlihat juga satu laptop yang bisa digunakan untuk mempelajari hal-hal yang lebih ringan seperti mengetik.
Jika tidak tertarik dengan komputer, Marshel menyediakan sebuah ruangan lainnya yang berisi peralatan service.
Selain menjadi tempat tinggal, rumah dua lantai ini juga dilengkapi dengan studio podcast yang cukup memadai.
Sementara itu, ruangan-ruangan lain di rumahnya terlihat masih kosong tanpa ada perabotan mahal.
Bahkan, kamar tidur Marshel Widianto sendiri sama sekali tidak ada perabotan, bahkan tempat tidur.
Ini menunjukkan keseriusan Marshel yang lebih memilih membangun karirnya sebagai pembuat konten dan membantu anak-anak yang membutuhkan.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunSolo.com,YouTube |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |