Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Beberapa bulan lalu, aktor Chicco Jerikho pernah terinfeksi sepsis hingga membuatnya kritis.
Hal itu ia utarakan saat berbincang dalam salah satu video YouTube bersama Daniel Mananta.
Diakui Chicco Jerikho, saat itu kondisinya terbilang sangat buruk.
Sebab tekanan darahnya hanya sebesar 60/40, sulit bernapas, dan kakinya sudah terasa dingin.
"Pada saat gue lagi sesak itu, gue sudah ngawang-ngawang, sudah dingin kaki, di rumah, ngeliat orang sudah gelap. Gue ditampar-tampar pas dibilang 'ingat Suri!' itu gue melek lagi," ujar Chicco Jerikho seperti Grid.ID kutip dari Kompas.com.
Bahkan, ia sudah berpamitan kepada keluarga.
Aktor berusia 37 tahun itu juga meminta keluarga tidak memberitahu tentang penyakitnya kepada sang istri, Putri Marino.
Baca Juga: Bisa Mengancam Nyawa, Inilah Bahaya dari Sepsis, Apa sih Itu?
"Gue sudah pamit, 'gue kayaknya enggak kuat deh, gue mau pulang', gue sudah ngomong gitu. Pas gue lihat orang-orang itu lagi nangis di depan gue," ucapnya.
Chicco Jerikho pun dilarikan ke rumah sakit oleh adik iparnya dan dirawat selama beberapa hari di HCU (High Care Unit).
Saat hari ketiga dirawat, fungsi organ dalam tubuh Chicco dinyatakan kembali normal dan akhirnya sembuh total.
Berbicara mengenai sepsis, ini adalah komplikasi berbahaya akibat infeksi.
Komplikasi dapat menimbulkan tekanan darah turun drastis serta kerusakan pada banyak organ.
Parahnya, kondisi ini bisa sampai menyebabkan kematian.
Mengutip Tribun Manado, saat terjadi infeksi, sistem kekebalan tubuh akan aktif untuk melawan penyebab infeksi.
Baca Juga: Kenali Apa Itu Sepsis, Infeksi yang Berpotensi Mengancam Nyawa Kaum Millennials!
Penyakit sepsis muncul ketika sistem kekebalan tubuh ini melawan infeksi secara tidak terkendali.
Sepsis juga jadi salah satu masalah kesehatan yang rentan mengancam jiwa karena menyebabkan kerusakan jaringan dan kegagalan organ.
Seperti serangan jantung dan stroke, ternyata sepsis adalah kondisi darurat medis yang membutuhkan diagnosis dan perawatan tepat.
Yang perlu kita ketahui, sistem kekebalan tubuh secara otomatis akan aktif bekerja begitu menghadapi serangan bakteri, virus, jamur, dan parasit yang bertujuan untuk mencegah infeksi.
Sistem daya tahan tubuh alami akan membantu melawan kuman, bersama dengan obat-obatan.
Akan tetapi, terkadang ada beberapa kasus saat sistem daya tahan tubuh berhenti melawan biang penyakit dan aktif di luar kendali.
Situasi ini yang memicu sepsis.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), menjelaskan beberapa gejala sepsis:
- Detak jantung cepat
- Tekanan darah rendah atau di bawah normal
- Kebingungan atau disorientasi
- Tubuh terasa sangat sakit atau tidak enak badan
- Demam, menggigil, atau kedinginan
- Napas pendek-pendek dan cepat atau sesak napas
- Badan berkeringat
Terakhir, memang ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko atau membuat seseorang lebih rawan ketika terkena sepsis.
Misalnya saja usia yang lebih tua, bayi, sistem daya tahan tubuh terganggu, diabetes, penyakit ginjal dan liver kronis, dirawat intensif lama di rumah sakit, atau sedang menggunakan kateter atau alat bantu pernapasan dalam waktu lama.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Manado |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |