Grid.ID - Gadis asal Cianjur ini seharusnya menikmati momen romantis sebagai pasangan pengantin baru bersama suaminya yang seorang pria Arab.
Namun siapa sangka, setelah menikah dengan pria Arab bernama Abdul Latif itu, Sarah harus mengalami nasib tragis.
Padahal ia sudah senang bisa menikah serta mendapatkan mahar Rp150 juta dari sang suami.
Penyesalan datang belakangan, Sarah baru tahu kelakuan sang suami setelah menikah.
Warga Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur masih tertelap dalam tidur saat kejadian penyiraman air keras yang terjadi di rumah orangtua Sarah.
Pada Sabtu (20/11/2021) pukul 01.30 WIB, rintihan Sarah meminta tolong telah mengangetkan warga.
Teriakan itu kemudian didengar ketua RW setempat Endang Sulaeman dan langsung mendatangi lokasi kejadian.
Baru saja melangkah ke ruang tamu, Endang mendengar tetangganya ada yang menghampiri rumahnya dengan panik mengabarkan bahwa Sarah disiksa suaminya.
Baca Juga: Laporan KDRT Dijadikan Bukti di Persidangan Cerai Jonathan Frizzy dan Dhena Devanka
"Saya bergegas menghampiri rumah Sarah, di sana Sarah sudah berada di teras dengan kondisi yang mengenaskan," ujar Endang.
Endang mendengar Sarah kemudian mengerang kesakitan.
Suara Sarah terdengar semakin parau terdengar menahan sakit dan panas.
Ketua RW kembali mendengar bahwa Sarah telah disiram air keras.
"Pertama datang pun saya langsung menutup tubuhnya dengan kain karena ia seperti kedinginan, setelah mendapat keterangan ia disiram air keras saya langsung berinisiatif mendatangi polisi dan menelepon ambulans desa," kata Endang.
Setengah berlari Ketua RW mengambil motor dan tancap gas menuju kantor Polsek Cianjur.
Lima belas menit kemudian ambulans datang dan membawa Sarah ke rumah sakit. "Datang kembali ke rumah setelah dari Polsek, saya melihat wajah Sarah sudah makin membengkak," katanya.
Menjelang Subuh banyak warga mulai berdatangan ke lokasi hingga pagi hari tiba.
Lalu, Sabtu (20/11/2021) malam sekitar pukul 20.30 WIB ketua RW mendapat kabar duka bahwa Sarah meninggal dunia saat akan dirujuk.
"Siang hari, ibunya bercerita bahwa Sarah menyampaikan ia dianiaya saat masih dirawat di rumah sakit," katanya.
Endang Sulaeman, menceritakan Sarah adalah warga yang ramah, dikenal berparas cantik dan baik di lingkungan warga.
Setelah dua bulan menikah siri dengan pria Arab bernama Abdul Latif, warga tak pernah mendengar percekcokan hingga hari kejadian kemarin yang menggemparkan warga sekampung.
Belakangan diketahui bahwa ayah kandung Sarah adalah seorang tentara di Arab Saudi.
Erawati sang ibu kandungnya menikah saat bekerja menjadi TKW di Saudi.
Namun ayah kandung Sarah dikabarkan sudah meninggal dunia.
Dari penuturan keluarga Sarah sudah diminta tinggal di Saudi Arabia oleh keluarga ayahnya di sana, namun Sarah menolak dan memilih tinggal bersama ibunya di Cianjur.
Baca Juga: Miris! Siswi SMK Disiram Air Keras, Ternyata Pelakunya Orang Terdekat yang Masih Berusia 19 Tahun
Menurut Saman, Abdul Latif datang sendiri ke Cianjur menghampiri Sarah karena jatuh hati.
Usaha untuk menikahi Sarah tak gampang.
AL sudah tiga kali ditolak dan keempat kali baru diterima.
Kepada Sarah, Abdul Latif menjanjikan mobil, villa, dan rumah makan.
Kenangan terhadap Sarah yang meninggal dunia usai disiram air keras oleh suami sirinya, Abdul Latif juga terlintas di benak Salman (60), ayah tiri korban.
Foto Sarah yang semasa hidupnya terlihat cantik beredar di media sosial.
Bahkan, foto nikah Sarah yang menunjukkan uang mahar Rp150 juta juga tersebar luas.
"Sarah anak yang baik, ke tetangga baik, rajin ibadah. Berbakti juga pada orangtua," ujar Salman, Jumat (26/11/2021).
Menurutnya, meski masih berusia 21 tahun, Sarah memiliki sikap yang dewasa.
Bahkan, menurut Salman, saat dia sempat memiliki masalah dengan keluarga besar Sarah, dirinya diingatkan Sarah untuk kembali berbaikan.
Menurut Salman, uang mahar saat menikah pun digunakan Sarah untuk menambah biaya adik-adiknya sekolah.
Karena Sarah ingin membahagiakan semua anggota keluarganya.
"Jadi uang mahar itu tidak digunakan oleh Sarah, tapi untuk usaha dan adiknya sekolah. Bahkan Sarah juga terus sabar ketika si pelaku kerap menggunakan uang yang merupakan hak Sarah untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya kebutuhan pelaku," kata Salman.
Dia berharap aksi keji pelaku yang membunuh Sarah dengan menyiramkan air keras diganjar dengan hukuman setimpal.
"Kalau bisa jangan hanya hukuman seumur hidup, tapi hukuman mati," ucap Salman menegaskan.
Salman (60), ayah tiri korban, mengatakan mahar sebesar Rp 150 juta tersebut bukan merupakan permintaan dari keluarga namun ditawarkan pelaku.
Pihak keluarga memperlihatkan sejumlah foto saat momen Abdul Latif-Sarah menikah, tampak setumpuk uang mahar pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
"Bukan keluarga yang meminta mahar segitu, tapi memang Abdul Latif yang dari awal bilang mau memberi mahar sebesar itu," ujar Salman, Jumat (26/11/2021).
Menurutnya, uang mahar tersebut langsung diberikan secara utuh, saat proses ijab kabul.
Dari foto uang mahar Rp 150 juta itu, pernikahan siri Abdul Latif dan Sarah dihadiri keluarga korban serta seorang tokoh agama setempat.
"Sudah diberikan semuanya, sebesar Rp 150 juta," ucap Salman.
Namun, pernikahan dengan mahar fantastis itu malah membawa petaka.
Setelah 1,5 bulan menikah, korban dibunuh pelaku secara keji dengan disiram air keras. Sarah meninggal pada Sabtu (20/11) usai kritis selama 18 jam.
Artikel ini telah tayang di fotokita.grid.id dengan judul Nasibnya Berujung Tragis, Foto Wanita Cianjur yang Dinikahi Pria Arab Ditangisi, Mahar Rp 150 Juta Habis Buat Keperluan Ini
(*)
Tolak Adu Tinju di Atas Ring dengan Denny Sumargo, Farhat Abbas: Kalau Kalah, Kasihan Dia
Source | : | Fotokita.grid.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |