Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Belum tuntas penyebaran virus Covid-19 dan varian Delta, varian lain yang lebih ganas Omicron ditemukan sudah menyebar di Afrika Selatan.
Dikatakan Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebut jika varian Omicron ini 500% lebih cepat penyebarannya dari pada virus aslinya SARS-Cov-2.
Jika varian Delta tingkat penularannya mencapai 100% makan varian Omicron 5 kali lipat lebih cepat.
"Ini kemungkinannya (varian baru) Imocron bisa sampai 500 persen atau 5 kalinya kecepatan penularannya," kata Budiman, dikutip dari Kompas.com, Senin (29/1/2021).
Dengan ini WHO (World Health Organization mengkategorikan Omicron sebagai variant of concern (VOC) tanpa melalui kategori variant of interest (VoI).
Sebagai informasi bahwa variant of interest adalah varian SARS-CoV-2 yang ditandai dengan mutasi asam amino yang dapat menyebabkan perubahan fenotipe virus yang juga dapat mengubah kondisi epidemiologi, antigeneistas, dan virulensi virus.
Sedangkan variant of concern adalah varian virus corona yang memiliki tingkat penularan jauh lebih tinggi. VoC juga diidentifikasikan sebagai varian dengan 2 komponen VoI.
Menanggapi hal ini, wakil ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mendesak pemerintah untuk segera mempertimbangkan penutupan akses warga negara asing (WNA).
Semua akses di bandara, pelabuhan maupun perbatasan negara diminta untuk segera ditutup sebelum virus terlanjur masuk.
Hal ini menjadi cara yang efektif untuk menghalau varian Omicron masuk ke Tanah Air, terlebih lagi dari negara bagian Afrika Selatan.
"Saya kira perlu dipertimbangkan (penutupan akses kedatangan WNA). Kita lihat Sejumlah negara mulai menutup akses, terutama dari negara-negara di Afrika Selatan," kata Abdul Muhaimin dalam keterangannya.
Mundur ke beberapa waktu lalu, Indonesia pernah mengalami lonjakan kasus Covid-19 sebanyak 2 kali yang penyebabnya didominasi oleh WNA yang masuk atau WNI yang baru saja dari luar negeri.
Mengambil pelajaran dari kasus tersebut, Abdul Muhaimin pun ingin agar virus Omicron ini bisa direm sejak dini.
"Kita ini sudah dua kali mengalami lonjakan kasus dan itu karena dibawa WNA atau WNI yang baru balik dari luar negeri."
"Saya kira ini pelajaran, jangan sampai ada anggapan imported cases berisiko kecil, justru membahayakan dan kian memperberat penanganan pandemi," sambungnya, dikutip dari Tribunnews.com.
Ia juga mendukung rencana pemerintah untuk menambahkan masa karantina WNI dari luar negeri dan juga rencana menaikan level PPKM ke level 3 saat Natal dan tahun baru demi meminimalisir penularan virus.
"Saya dukung penambahan masa karantina dan juga PPKM Level 3 saat Nataru. Pokoknya jangan sampai menyebabkan kasus COVID-19 kembali naik saat libur Nataru."
"Akibatnya akan berdampak buruk bukan dari sisi kesehatan saja tapi perekonomian jadi tidak berjalan," ujarnya.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Nesiana |