"Karena itu, sistem pementasan dan alat penilaian risiko telah dikembangkan menggunakan data pediatrik terutama. Namun, konsultan saya mengatakan bahwa ini jauh lebih sulit dan prognosisnya lebih buruk,"
"Saya tidak menangis, saya hanya berpikir bahwa saya akan menang. Hidup bersama dengan kanker lebih baik daripada kalah dalam pertempuran melawan kanker," ujarnya.
Parker memiliki neuroblastoma stadium empat, yang berarti kanker telah menyebar ke seluruh tubuhnya.
Sifat agresif kankernya berarti Parker harus memulai perawatan dalam waktu seminggu, yang berarti tidak ada waktu untuk mengembangkan sel telur.
"Kemungkinan besar adalah terhadap saya, jadi mereka ingin perawatan segera dimulai. Itu membuatku sadar betapa beruntungnya aku menjadi ibu muda, terutama sekarang aku kemungkinan besar tidak akan dapat memiliki lagi," ungkapnya.
Neuroblastoma memiliki salah satu tingkat kelangsungan hidup terendah dari semua kanker masa kanak-kanak, dengan hanya 67 persen pasien yang bertahan hidup hingga lima tahun.
Parker telah menjalani kemoterapi, radioterapi, transplantasi sumsum tulang dan imunoterapi.
Perawatan yang panjang telah menyebabkan banyak efek samping, termasuk bisul, mual, sakit kulit, pusing, rambut rontok dan ruam pada kulitnya.
"Segala sesuatu terjadi karena suatu alasan, kadang-kadang hal-hal buruk datang pada kita. Mereka membawa terang pada fakta-fakta kehidupan dan tujuan. Mata Anda pasti terbuka ketika Anda mendapatkan diagnosis itu, tetapi Anda harus menggunakannya untuk memberi manfaat kepada seseorang," tukas Parker.
Artikel ini telah tayang di laman Intisari.id dengan judul
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Intisari.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nisrina Khoirunnisa |