Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Sabtu kemarin (4/12/2021), terjadi erupsi Gunung Semeru sekitar pukul 15.00 WIB.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com pada Minggu (5/12/2021), gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG).
Aliran awan panas itu bahkan mengalir sampai 11 kilometer dari kawah atau mencapai Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang.
Karakter letusan Gunung Semeru ini bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3 – 4 kali setiap jam.
Karakter letusan vulcanian berupa letusan eksplosif yang dapat menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya.
Akibat dari letusan ini dilaporkan bahwa 10 penambang pasir menghilang saat erupsi terjadi.
Delapam penambang pasir di Lumajang ini terjebak di kantor tambang pasir sekitar Kampung Renteng, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro.
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Arie Untung Tulis Kalimat Sendu hingga Beri Peringatan Soal Keluarga
Para penambang ini sempat mengirimkan video meminta tolong untuk di selamatkan pada Sabtu (4/12/2021).
"Sebanyak 10 masih dicari. 8 orang diduga terjebak di kantor perusahaan tambang di Kampung Renteng," kata Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar.
Sayangnya hingga Sabtu malam, pihak Wakil Bupati hilang kontak dengan ke-8 orang tersebut.
"Sabtu sore saat erupsi, mereka sempat mengirim video untuk meminta pertolongan, tapi tim BPBD tidak berhasil sampai ke lokasi karena derasnya abu panas. Semoga mereka baik-baik saja," ujar Wakil Bupati.
Melansir Tribunnews.com, Dusun Kampung Renteng disebut mendapat dampak paling parah dari erupsi Gunung Semeru karena letaknya yang hanya berjarak 2 kilometer dari gunung.
Beberapa penambang pasir yang lainnya juga mengalami luka bakar saat lahar panas datang ke area pertambangan.
"Sementara belum terdeteksi ada berapa jumlah warga sini yang terluka," ujar Sekretaris Desa Sumberwuluh, Samsul Arifin.
"Tetapi ada tiga warga dengan kulit terkena lahar panas. Mereka sopir dari luar desa," lanjutnya.
Samsul Arifin pun mengatakan bahwa saat ini korban yang berhasil selamat telah mengungsi atau dibawa ke fasilitas kesehatan untuk dirawat.
"Sekarang warga ngungsi di balai desa," kata Samsul.
"Sedangkan yang kena luka bakar langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan," lanjutnya.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Nurul Nareswari |