Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Pradikta Wicaksono alias Dikta ‘Yovie and Nuno’ sempat nyaris murka ketika perubahan bobot tubuhnya malah dikaitkan dengan hal negatif.
Dikta dituduh kehilangan berat badannya secara drastis karena menggunakan sabu.
Saking terganggu dengan tuduhan itu, Dikta sempat curhat di media sosial.
“Saya tulis itu karena beberapa orang sekeliling saya itu di-message, di-DM, tulisannya tolong dong Dikta disuruh berhenti nyabu,” kata Dikta saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (5/12/2021).
Dampak pesan itu pun sampai di telinga ibu kandungnya, Endang Pratiwi.
Dikta pun sempat disemprot ibunya lantaran terbawa isu Dikta kurus karena mengonsumsi narkoba.
“Ibu saya 'kamu narkoba ya?' Mah, narkoba gimana mah, ngerokok saja enggak gue,” sambungnya.
Baca Juga: Arti Nama Jimbon Kucing Blasteran Persia Milik Dikta Yovie and Nuno Terinspirasi dari James Bond
Dikta menjelaskan alasan mengapa bobot tubuhnya turun drastis.
Jenis olahraga yang ditekuni Dikta tidak menggunakan oksigen karena harus menahan napas dalam beberapa saat.
Dijelaskan olehnya, dengan teknik seperti itu, pembakaran di tubuh Dikta semakin banyak.
“Kan tahu orang kurus karena free diving. Free diving itu kan olahraga yang unaerobic olahraga yang tidak menggunakan oksigen, jadi kita nggak pakai oksigen, tahan napas, kan kita lebih banyak yang kebakar gitu,” ujarnya.
“Saya kalau free dive dari jam 7 pagi, itu nggak boleh sarapan, jadi baru makan nanti jam 3, jadi kadang-kadang jam 5 baru makan kalau saya ngajar misalnya, kebayang kan, nggak mustahil dong buat saya kurus,” jelasnya.
Nada bicara Dikta semakin tinggi ketika dia menyinggung soal warna kulitnya yang menghitam, dan kembali dikaitkan dengan hal negatif.
“Hitam karena saya (ke pantai). Dan saya bingung dengan stigma orang hitam itu dekil dan tidak terurus, padahal kenapa sih begitu.
"Tidak ada masalah. Nah saya terganggu lah dengan itu. Saya cuma mau kasih tahu,” tandas Dikta.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Penulis | : | Menda Clara Florencia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |