Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Kejadian memilukan di balik erupsi Gunung Semeru menyisakan banyak cerita.
Mulai dari kesaksian warga hingga korban selamat, sampai saat ini terus membanjiri lini masa.
Ya, Gunung Semeru dikabarkan tidak memberikan tanda-tanda yang mencolok sebelum menyemburkan erupsi dahsyat.
Hingga Sabtu (4/12/2021) sore, gunung yang dikenal dengan sebutan Mahameru itu tiba-tiba mengeluarkan erupsi yang membuat warga panik hingga kalang kabut menyelamatkan diri.
Saat ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencanaan (BNPB), Abdul Muhari PhD kembali memberikan informasi lebih lanjut.
Dikutip dari Tribunnews.com, Abdul Muhari menyatakan pencarian korban letusan Gunung Semeru masih terus dilakukan.
"Data terakhir, sebanyak 13 warga dilaporkan meninggal dunia. Adapun yang baru teridentifikasi dua orang berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan,” ujarnya dalam keterangan pers, Minggu (5/12/2021).
Selain itu, sebanyak 41 orang dikabarkan mengalami luka-luka, khususnya luka bakar.
Kendati demikian, saat ini korban telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal.
Baberapa di antaranya juga dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.
Lebih lanjut, ia menerangkan, korban luka telah ditangani oleh beberapa fasilitas kesehatan.
Sebanyak 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, dan 10 orang lain di Puskesmas Penanggal, di antaranya terdapat dua orang ibu hamil.
“Tim gabungan juga berhasil melakukan evakuasi warga yang tadi malam dilaporkan Wakil Bupati Lumajang terjebak di kantor pemilik tambang,” imbuhnya.
Dilansir dari Kompas.com, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawai menjelaskan, ada 10 orang di Dusun Curah Kobokan masih terjebak.
Sampai saat ini, upaya evakuasi disebutkan masih terkendala oleh kondisi serta medan pasca-erupsi Gunung Semeru.
"Sepuluh orang masih belum bisa dievakuasi karena lokasinya agak sulit, mobil tidak masuk lokasi karena lumpur sampai lutut," ujarnya dilansir dari Antara.
Indah menyampaikan petugas keamanan telah berkoordinasi dengan komunitas pengguna Jeep untuk melakukan evakuasi korban.
Selain itu, ia juga berharap Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan helikopter guna mempercepat proses evakuasi pada warga yang posisinya sulit untuk dijangkau.
(*)
3 Tahun Menghilang, Li Ziqi Akhirnya Comeback, Ini 5 Fakta Sang YouTuber Cantik Nomor 1 di China dan Alasan Sempat Hiatus
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |