Laporan Wartawan Grid.ID, Rangga Gani Satrio
Grid.ID - Mario Ginanjar memulai karier sebagai penyanyi saat menjadi vokalis band Kahitna sejak 2003.
Saat itu, Mario Ginanjar menggantikan posisi Ronni Waluyo yang hengkang dari band bentukan Yovie Widianto itu pada 1997.
Setelah 18 tahun berkarier bersama Kahitna dan sempat memiliki single solo, Mario Ginanjar tetap eksis di blantika musik Indonesia.
Walau begitu, penyanyi berusia 39 tahun ini tidak pernah merasa memiliki saingan di industri musik.
Apalagi kehadiran pendatang baru yang datang layaknya ombak di pantai.
"Kalo kita stres mikirin itu (persaingan di industri musik), Kahitna nggak akan 35 tahun deh. Ada banyak band baru, bahkan ada dan sudah hilang, tapi kita masih tetep di sini," kata Mario saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/12/2021).
Sebab ia merasa setiap penyanyi memiliki pasar masing-masing.
"Buat kami bukan sebuah masalah, karena semua punya di tempat masing-masing," sambungnya.
Mario pun mengapresiasi kehadiran penyanyi pendatang baru.
Lantaran ia menilai, mereka bukan hanya ingin eksis dalam waktu sekejap.
Melainkan bisa menunjukkan kemampuannya dalam bermusik.
"Banyak banget, maksudnya setiap hari talent baru banyak bermunculan. Mereka setiap hari semakin keren-keren," ujarnya.
"Buat saya itu bukan sesuatu yang harus distop. Malah kita senang banget yang benar-benar keren, aku akan dukung," lanjutnya.
Terbukti, kini Mario mau berkolaborasi dengan penyanyi muda bernama Eileen Pandjaitan atau dikenal Ei dalam single 'May, Halfway'.
Mario mau menerima kerjasama tersebut, lantaran Ei bisa menunjukkan bakat dari memainkan alat musik hingga menciptakan lagu.
"Ketika dia (Ei) memulai, dia bisa nyanyi, nulis lagu, suaranya juga unik," jelasnya.
"Menurut aku nggak ada masalah, kita ngobrol, klik dan kita jalanin," imbuhnya.
Single tersebut diciptakan langsung oleh dara usia 18 tahun itu.
Menurutnya, musik menjadi cara dirinya berekspresi, apalagi dirinya seorang yang introvert.
"Sedikit banyak aku ngalamin apa yang aku tulis di lagu May Halfway, I’m connected with the story and the experience then I tried to translate it into a song," timpal Ei.
"Pengalaman, rasa, nada, semua biasanya dateng pas aku lagi sama piano aku," pungkasnya.
(*)
Nyesek, Abidzar Al Ghifari Sampai Lakukan Ini Demi 'Hadirkan' Mendiang Uje di Pernikahan sang Adik, Umi Pipik Auto Mewek
Penulis | : | Rangga Gani Satrio |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |