Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Meninggalnya Walikota Bandung, Oded M Danial, telah mengejutkan publik.
Seperti yang kita ketahui, Oded M Danial meninggal dunia saat akan mengisi khotbah salat Jumat.
Secara mendadak, meninggalnya Oded M Danial telah dibenarkan oleh Sekretaris DPD Partai Keadilan Sejahtera Kota Bandung Didik.
"Iya benar, di Rumah Sakit Muhammadiyah," kata Didik Ahmad saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat, (10/12/2021).
hendak melakukan khotbah salat Jumat, Oded M Danial semula hanya pingsan.
Setelah beberapa saat mendapat penanganan, orang nomor satu di Bandung itu disebutkan meninggal dunia.
Tak hanya mengundang duka mendalam bagi publik dan keluarga, namun kepergian Oded M Danial juga menyisakan ceria yang mengagumkan.
Sepeninggalan sang walikota, Oded M Danial ia diketahui mewariskan hal yang tidak main-main.
Bukan dari segi materi, harta ataupun tahta, Oded M Danial justru meninggalkan tujuh putrinya dengan warisan yang bisa dibilang lebih mulia.
Untuk diketahui, Oded meninggalkan warisan terbesar untuk tujuh orang putrinya sejak mereka di dalam kandungan.
Sejak saat itu, warisan yang dicicil Oded telah menghantar tujuh putrinya menjadi penghafal Al-Qur'an atau biasa disebut dengan hafizah.
Dikutip dari TribunJabar.ID, Sabtu (11/12/2021), istri Mang Oded, Siti Muntamah, turut menceritakan cara mendiang suami mendidik darah daging mereka.
Ditemui di Pendopo Kota Bandung, Siti Muntamah bercerita, bukan hal yang mudah untuk mendidik tujuh putri agar menjadi seorang hafizah.
Selain butuh kesabaran, mengajarkannya harus dengan kasih sayang mengingat banyaknya alasan yang kerap menjadi penghalang.
Siti Muntamah, mengatakan, agar bisa tumbuh menjadi penghafal Al-Qur'an, anak-anak harus sudah mulai diperkenalkan dengan Al-Qur'an sejak masih di dalam rahim.
Pada seribu hari pertama sejak kelahirannya, anak-anak diakui harus dijaga ekstra agar tidak terkontaminasi oleh hal-hal yang merusak.
Wanita yang akrab disapa Umi ini mengatakan, peran orang tua sebagai pelukis pertama untuk anak tidaklah tergantikan.
Sehingga arahannya harus benar-benar menggambarkan kecintaan terhadap Al-Quran.
"Peran orang tua sebagai pelukis pertama utama untuk anak-anaknya itu tak tergantikan. Arahan-arahannya harus benar-benar menggambarkan kecintaan kepada Al-Qur'an," ujarnya.
Meski semua putrinya penghafal Al-Qur'an, Umi mengatakan belum semuanya hafal 30 juz.
Untuk diketahui, Putri pertama, Nurul Syifa, punya hafalan enam juz. Putri kedua, Zulfa Anida Dinillah, juga belum hafal 30 juz.
Putri ketiga, Shofura sudah hafidzah 30 juz. Putri keempat, Aisyah Nur Rahmah, masih kuliah di UPI.
Namun, sejak sekolah di Assyifa Boarding School Subang, Aisyah sudah menghafal Al-Qur'an dan kini sedang menghafal 30 juz.
Putri kelima, Mufidah, baru hafal 5 juz dan putri keenam, Fatimah (12), yang baru lulus SD, sudah hafiz 10 juz.
Si bungsu, Khodijah Qanita Aulia, yang berusia 12 tahun, juga sudah hafal 10 juz.
(*)
5 Ide Games Seru untuk Tukar Kado di Hari Natal 2024, Anti Mainstream dan Bikin Acaramu Makin Meriah
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana |