Laporan Wartawan Grid.ID, Hana Futari
Grid.ID - Penyakit kanker paru-paru berhasil merenggut nyawa Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho pada 2019 lalu.
Kepergian Sutopo Purwo Nugroho pun membuat masyarakat kehilangan akan sosok pria yang gigih serta menghibur di tengah kondisinya yang menderita kanker paru-paru.
Dikutip Grid.ID dari Nakita.ID, Sutopo Purwo Nugroho dikabarkan meninggal dunia pada dini hari di Guangzhou, China pada 7 Juli 2019.
Sekitar 3 pekan sebelumnya, pria yang diketahui mengidolakan penyanyi Raisa ini sempat membagikan video di akun Instagram pribadinya.
Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan soal keberangkatan ke Guangzhou, China, yaitu untuk menjalani pengobatan.
Pria asal Boyolali, Jawa Tengah ini membeberkan kondisi kanker paru-paru yang dideritanya.
Saat itu, kanker Sutopo Purwo Nugroho telah menjalar ke tulang dan organ lainnya.
Rupanya, bukan hanya merokok yang dapat menyebabkan kanker paru-paru, namun penyakit ganas itu juga dapat muncul lantaran faktor makanan.
Mirisnya, makanan yang menjadi penyebab kanker paru-paru begitu mudah dan sering ditemukan masyarakat Indonesia.
Berikut, 3 makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru seperti dikutip Grid.ID dari Gridpop.ID.
Makanan berlemak jenuh
Kentang goreng, olahan daging hingga makanan cepat saji tak jarang dijadikan sebagai makanan favorit bagi masyarakat Indonesia.
Sayangnya, makanan dengan kadar lemak jenuh yang tinggi itu dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Sebuah studi yang diterbitkan pada Juli 2017 di Journal of Clinical Oncology mengaitkan asupan lemak jenuh dengan peningkatan risiko kanker paru-paru pada perokok dan mereka yang baru saja berhenti merokok.
Penulis studi ini menggabungkan data dari 10 studi sebelumnya, termasuk total 1,4 juta orang dan lebih dari 18.000 pasien kanker paru-paru.
Mereka menemukan jika orang-orang yang mengonsumsi makanan lemak jenuh paling banyak memiliki risiko kanker paru-paru yang lebih tinggi.
Karbohidrat olahan
Karbohidrat olahan juga menjadi salah satu makanan yang bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Beberapa makanan yang termasuk dalam karbohidrat olahan yaitu roti, makanan dari tepung terigu, berbagai jajanan, hingga nasi.
Gula sederhana dalam karbohidrat olahan dapat meningkatkan kadar gula darah tubuh dan dapat menyebabkan perubahan hormon yang dapat memicu peradangan kronis.
Seiring waktu, peradangan kronis dalam bentuk apapun dapat meningkatkan risiko kanker.
Faktanya, sebuah penelitian di Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention pada bulan Maret 2016 menemukan mereka yang mengonsumsi banyak gula memiliki risiko kanker paru-paru lebih tinggi.
Baca Juga: Perlu Dicatat! Lakukan 3 Hal Sepele Ini untuk Cegah Penyakit Kanker Paru-paru yang Mematikan
Untuk meminimalisir risiko kanker paru-paru, sebaiknya mengonsumsi karbohidrat kompleks yang memiliki manfaat lebih banyak untuk kesehatan.
Karbohidrat kompleks seperti roti gandum, beras merah, buah-buahan dan sayuran.
Jenis karbohidrat ini mengandung serat yang dapat membantu menurunkan kolesterol dan mengandung sedikit atau tanpa tambahan gula.
Daging bakar
Meski kerap menjadi favorit, pengolahan makanan dengan cara dibakar ternyata dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Bahan makanan yang umumnya diolah dengan cara dibakar umumnya adalah aneka daging seperti sate ayam, sate kambing dan ayam bakar, juga daging sapi bakar.
Proses memanggang atau membakar makanan menghasilkan karsinogen yang dilepaskan ketika lemak daging dibakar.
Ketika makanan diolah dengan cara dibakar, hidrokarbon polisiklik bisa masuk ke dalam makanan.
Kondisi tersebut kemungkinan besar dapat meningkatkan risiko kanker paru.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Nakita.ID,GridPop.ID |
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Ayu Wulansari K |